Iran Bombardir Markas Mossad dengan Rudal Balistik Canggih Berpresisi Tinggi, Tak Bisa Terdeteksi!

Iran Bombardir Markas Mossad dengan Rudal Balistik Canggih Berpresisi Tinggi, Tak Bisa Terdeteksi!

Terkini | okezone | Rabu, 18 Juni 2025 - 06:35
share

TEHERAN – Angkatan Darat Iran (Artesh) melancarkan serangan ke gedung markas Badan Intelijen Israel, Mossad pada Selasa, (17/6). Gedung yang berada di kota pesisir Herzliya, dekat tel Aviv itu hancur dihantam rudal balistik Iran.

Iran juga melancarkan serangan rudal terhadap pusat logistik intelijen militer Israel di wilayah pangkalan militer Glilot, yang terletak di pinggiran kota Tel Aviv.

Kementerian Pertahanan Iran menegaskan, untuk pertama kali militernya menggunakan rudal jenis baru yang tidak bisa dideteksi saat menghancurkan kantor intelijen Israel, Mossad.

Rudal balistik jenis baru itu berhasil menembus sistem pertahanan udara berlapis Israel yang didukung AS.

"Pada serangan hari ini, kami meluncurkan rudal-rudal yang tidak bisa terlacak atau terintersep," ujar Juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Brigjen Reza Talaei-Nik, dikutip IRNA, Rabu (18/6/2025).

Talaei-Nik menambahkan, negara Zionis tersebut akan menyaksikan datangnya rudal-rudal sejenis berikutnya.

Menurutnya, target-target dihantam oleh rudal berpresisi tinggi meski menghadapi sistem pertahanan yang mengelilingi fasilitas gedung telik sandi Zionis tersebut.

Serangan terbaru Iran kata dia, menggambarkan betapa rapuhnya Israel, negara yang selama ini dianggap paling canggih dalam hal sistem intelijen dan keamanan.

 

Talaei-Nik menegaskan, Israel juga tidak siap untuk menghadapi perang jangka panjang, terlebih saat melawan Iran.

“Berdasarkan 75 tahun pengalaman dan serangkaian faktor militer dan non-militer dan pertimbangan strategis lainnya, rezim Zionis tidak bisa bertahan dalam sebuah perang yang panjang," ucapnya.

Saat ini kata dia, Angkatan Bersenjata Iran telah disuplai dengan persenjataan dan perlengkapan canggih sebagai antisipasi terhadap potensi serangan musuh.  "Banyak sistem canggih kami belum digunakan," tutup Talaei-Nik.

Topik Menarik