Analisis Prabowo soal Perang Terbukti! Iran-Israel Saling Gempur, Korban Terus Berjatuhan

Analisis Prabowo soal Perang Terbukti! Iran-Israel Saling Gempur, Korban Terus Berjatuhan

Nasional | okezone | Senin, 16 Juni 2025 - 16:27
share

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dalam banyak kesempatan mengingatkan pentingnya kewaspadaan menghadapi ancaman perang global. Peringatan itu kini dinilai terbukti. Ketika perang Ukraina-Rusia belum berakhir dan eskalasi India-Pakistan masih tinggi, Timur Tengah membara dengan kecamuk pertempuran Iran dan Israel.

Prabowo ketika masih menjabat menteri pertahanan menyebut situasi dunia sedang tidak baik-baik saja. Geopolitik dunia semakin panas sehingga bukan tidak mungkin hal tersebut bakal memicu perang antarnegara.

“Bahkan para pakar-pakar pertahanan dan strategi dunia mengatakan bahwa kita sekarang berada dalam kondisi yang sangat mendekati kemungkinan pecahnya perang dunia ketiga,” kata Prabowo dalam rapat dengan anggota Komisi I DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/9/2024), dikutip dari siaran TV Parlemen. 

Prabowo menekankan, jika perang dunia ketiga meletus, peperangan bakal diwarnai penggunaan senjata nuklir. Kondisi tersebut bisa berdampak terhadap negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Bukan kali itu saja Prabowo menyinggung potensi perang dunia. Dalam Pilpres 2019, alumnus Akademi Militer 1974 itu juga mengungkapkan kekhawatirannya soal gejolak global yang bisa memicu peperangan. Karena itu, kekuatan pertahanan menjadi keniscayaan bagi Indonesia.

Pentingnya memperkuat pertahanan kembali dilontarkan Prabowo dalam pembukaan Indo Defence 2025 Expo & Forum di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu (11/6/2025). Keselamatan suatu bangsa, kata dia, harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa. 

 

“Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang. Tapi sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak,” ujar Prabowo.

Ramalan Jenderal

Insting Prabowo tentang ancaman perang juga mencuat ketika menempuh pendidikan militer di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Ketika itu, putera dari begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo ini baru saja lulus dari tempaan pasukan elite Kopassandha (saat ini Kopassus).

Suatu ketika pada 1974 datang jenderal dari Jakarta ke Akmil. Ketika berceramah, sang jenderal itu meminta para Taruna lebih baik belajar sosial politik atau yang lain. Alasannya, Indonesia dalam waktu 25 tahun ke depan tidak akan berperang. Sang jenderal begitu yakin Indonesia akan berada dalam keadaan damai dalam puluhan tahun mendatang.

Faktanya, para serdadu TNI tak lama berselang dikerahkan untuk ikut dalam Operasi Seroja pada 7 Desember 1975. "Pecah perang Timor Timur. Saya waktu itu latihan kecabangan dasar, para, komando. Bulan Maret saya tiba di Timtim. Belum satu tahun ramalan jenderal itu tidak benar,” kata Prabowo dalam podcast bersama selebritas.

Perang Iran-Israel

Iran melancarkan serangan besar-besaran ke Israel dalam operasi balasan yang diberi nama Janji Sejati 3 (True Promise 3). Serangan ini sebagai respons terhadap serangan udara Israel ke Teheran yang menewaskan ratusan orang termasuk para jenderal penting Garda Revolusi Iran (IRGC).

IRGC menegaskan, serangan ini ditujukan untuk menghantam pusat industri militer, pangkalan udara, dan fasilitas strategis yang digunakan oleh militer Israel. Laporan Aljazeera, Senin (16/6/2025), Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan terbaru Iran kini telah meningkat menjadi delapan orang.

Jumlah itu naik setelah tiga orang yang hilang di kota Haifa dipastikan tewas, kata media tersebut. Secara keseluruhan lebih dari 20 orang telah tewas di Israel sejak militer negara itu melancarkan serangan terhadap Iran empat hari lalu. Lebih dari 300 orang lainnya juga terluka.

Topik Menarik