Pertamina Setor Uang Rp401 Triliun ke Negara, Bisa Dukung Target Lifting Minyak

Pertamina Setor Uang Rp401 Triliun ke Negara, Bisa Dukung Target Lifting Minyak

Ekonomi | okezone | Senin, 16 Juni 2025 - 14:58
share

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyetor Rp401,73 triliun ke kas negara sepanjang tahun 2024. Setoran ini meningkat 11 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2023.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, sepanjang 2024 merupakan kondisi yang cukup menantang bagi perseroan. Hal ini disebabkan oleh bergejolaknya kondisi geopolitik, fluktuasi harga minyak dunia, yang menunjukan tren penurunan dibandingkan tahun 2023 hingga adanya pelemahan nilai tukar Rupiah.

"Namun, kita patut berbangga bahwa Pertamina mampu untuk menghadapi dinamika tersebut dan tetap menjaga kinerja perusahaan tetap positif," ujar Simon dalam konferensi pers Highlight Kinerja PT Pertamina 2024 di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Setoran Rp401,73 triliun ke negara terdiri dari setoran pajak Rp275,7 triliun, PNBP Rp116,7 triliun dan dividen Rp9,4 triliun. Setoran ke negara tersebut dinilai sangat positif untuk APBN.

"Angka Rp401,73 triliun menunjukkan Pertamina sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, termasuk dalam memberikan kontribusi kepada negara berupa pajak, PNBP dan dividen. Ini kontribusi yang signifikan kepada APBN,” ujar Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno

Menurutnya, besarnya jumlah setoran kepada negara tersebut sangat penting bagi perekonomian nasional. Selain berdampak positif kepada masyarakat, juga bisa mendukung peningkatan kinerja Pertamina sebagai BUMN yang bertugas menjaga ketahanan energi nasional. 

”Tidak hanya kepada masyarakat. Setoran kepada negara tersebut bisa dikontribusikan kembali dalam hal ini ke Danantara. Setoran tersebut juga bisa mendukung peningkatan lifting minyak dan gas, ketika Pertamina membutuhkan dalam bentuk penyertaan atau dukungan negara,” kata dia. 

Mengingat peran penting tersebut, dia berharap ke depan Pertamina juga harus terus didorong sebagai perusahaan energi. ”Khususnya dalam rangka meningkatkan bauran energi terbarukan kita, sehingga bisa semakin besar kontribusi untuk APBN,” kata Eddy.

Sementara itu, ekonom Dahlan Tampubolon menilai tingginya setoran kepada negara, menunjukkan bahwa kontribusi fiskal Pertamina kepada negara meningkat tajam. Hal tersebut, mengindikasikan bahwa Pertamina memprioritaskan kewajiban fiskal dan dividen, meskipun menghadapi tekanan profitabilitas. 

”Kontribusi Rp401,73 triliun ini sangat signifikan bagi APBN Indonesia.  Kontribusi tersebut memberikan ruang fiskal yang krusial untuk mempertahankan sustainability ini. Tanpa kontribusi Pertamina, pemerintah akan menghadapi tekanan fiskal yang lebih besar,” kata Dahlan.

 

Menurutnya kontribusi Pertamina sebesar Rp401,73 triliun, sekitar 20,71 dari total kontribusi BUMN, yang langsung menyuntikkan dana masif ke APBN. 

”Kontribusi 20,71 ini bukan hanya angka statistik, tetapi refleksi dari kesuksesan pengelolaan BUMN yang berkontribusi signifikan terhadap fiskal yang berkelanjutan dan pembangunan ekonomi Indonesia,” jelasnya.

Sementara terkait dana yang disetorkan ke APBN, menurut Dahlan memang sangat penting bagi perekonomian nasional. Dana tersebut, memungkinkan pemerintah untuk membiayai infrastruktur vital (jalan, pelabuhan, bandara, listrik), program pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial. 

”Ini sekaligus menunjukkan peran Pertamina sebagai salah satu pilar utama penerimaan negara. Tanpa kontribusi tersebut, pemerintah akan sangat bergantung pada utang atau harus memangkas belanja publik, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya. 

Sepanjang 2024, Pertamina juga membukukan kinerja keuangan yang kuat. Pendapatan perusahaan mencapai USD75,33 miliar (setara Rp1.194 triliun), dengan EBITDA sebesar USD10,79 miliar (Rp171,04 triliun) dan laba bersih sebesar USD3,13 miliar (Rp49,54 triliun)

Topik Menarik