Dua Jenderal Iran Tewas Dibombardir Israel, Salah Satunya Kepala Intelijen IRGC

Dua Jenderal Iran Tewas Dibombardir Israel, Salah Satunya Kepala Intelijen IRGC

Terkini | okezone | Senin, 16 Juni 2025 - 07:20
share

JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim telah membunuh kepala intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi dan wakilnya, Jenderal Hassan Mohaqiq. Perang antara Israel dan Iran terus berkecamuk hingga menelan banyak korban. 

Berbicara kepada Fox News, Netanyahu mengatakan, "beberapa saat yang lalu, saya dapat memberi tahu Anda bahwa kami telah membawa kepala intelijen mereka dan wakilnya ke Teheran." Hal ini terjadi setelah media Israel mengklaim sedikitnya 14 ilmuwan nuklir Iran telah tewas dalam serangan Israel sejak Jumat 13 Juni, termasuk termasuk bom mobil.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga merilis daftar sembilan ilmuwan yang bekerja pada program nuklir Iran dan tewas dalam serangan Israel, melansir The Economic Times, Senin (16/6/2025).

Sembilan dari 14 ilmuwan nuklir yang tewas adalah Fereydoun Abbasi (pakar teknik nuklir), Mohammad Mehdi Tehranchi (pakar fisika), Akbar Motalebi Zade (pakar teknik kimia), Said Barji (pakar ilmu material), Amir Hassan Fakhahi (pakar fisika), Abd al-Hamid Minoushehr (pakar fisika reaktor), Mansour Asgari (pakar fisika), Ahmad Reza Zolfaghari Daryani (pakar teknik nuklir), dan Ali Bahuei Katirimi (pakar mekanika).

Layanan pers IDF menyatakan, semua ilmuwan yang tewas dalam serangan udara Israel memiliki pengalaman gabungan selama bertahun-tahun dalam pengembangan senjata nuklir. Mereka juga merupakan sumber pengetahuan terkemuka dalam program nuklir Iran. 

 

IDF lebih lanjut menyatakan para ilmuwan ini adalah penerus Mohsen Fakhrizade, yang disebut sebagai "bapak proyek nuklir Iran." Ia meninggal pada 2020. 

Selain ilmuwan nuklir, beberapa pejabat militer juga tewas dalam serangan itu. Daftar tersebut mencakup kepala staf Iran, Mohammad Bagheri; kepala IRGC Hossein Salami; kepala Markas Pusat Khatam-al Anbiya, Gholam Ali Rashid; kepala Angkatan Udara IRGC Brig. Jenderal Amir Ali Hajizadeh; komandan unit pesawat nirawak Angkatan Udara IRGC Taher Pour; dan komandan unit pertahanan udara Angkatan Udara IRGC Davoud Shaykhian.

Sementara itu, di tengah konflik yang berkecamuk di Timur Tengah, Israel melancarkan serangan udara di Iran untuk hari ketiga pada hari Minggu (15 Juni) dan mengancam akan mengerahkan kekuatan yang lebih besar karena beberapa rudal Iran berhasil menghindari pertahanan udara Israel dan menyerang gedung-gedung di jantung negara tersebut.

Menyusul meningkatnya ketegangan, rencana pembicaraan dan negosiasi mengenai program nuklir Iran, yang dapat menjadi jalan keluar, dibatalkan. Setidaknya 406 orang telah kehilangan nyawa dalam serangan Israel di Iran, dan 654 lainnya terluka, menurut AP. Namun, pemerintah Iran belum memberikan angka korban secara keseluruhan.

Timur Tengah mengalami lonjakan konflik setelah pemboman mendadak Israel terhadap situs nuklir dan militer Iran pada hari Jumat menewaskan beberapa jenderal tinggi dan teknisi nuklir.

Teheran mengklaim Israel menyerang dua kilang minyak, meningkatkan prospek serangan yang lebih luas terhadap industri energi Iran yang mendapat sanksi berat yang dapat memengaruhi pasar global. Militer Israel, dalam sebuah unggahan di media sosial, memperingatkan warga Iran untuk mengevakuasi pabrik senjata, yang menandakan perluasan lebih lanjut dari kampanye tersebut.

Topik Menarik