Klinik Rusak Gegara Serangan Massa di Siak, Manajer Perusahaan Meninggal saat Akan Dirujuk

Klinik Rusak Gegara Serangan Massa di Siak, Manajer Perusahaan Meninggal saat Akan Dirujuk

Terkini | okezone | Jum'at, 13 Juni 2025 - 21:58
share

PEKANBARU - Kerusuhan yang terjadi di daerah Tumang Komplek Perumahan PT Seraya Sumber Lestari (SSL), di Kabupaten Siak, Riau, pada 11 Juni 2025 lalu, menyisakan duka. Dalam kerusuhan tersebut, sejumlah rumah, kendaraan, hingga klinik dibakar massa. 

Seorang manajer PT SSL, Charles Siregar meninggal dunia, pada Jumat (21/6/2025). Akibat mengeluh sesak napas dan tidak bisa berobat ke klinik tersebut. 

Manajer Humas PT SSL, Sri Nurhaini Rachmandani mengatakan, korban merupakan langganan berobat di klinik tersebut, dan sempat dirujuk ke Pekanbaru, namun nyawa korban tidak tertolong.

"Jam 10.00 tadi, Pak Carles mengeluh sakit pada dadanya, sesak," kata Sri kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).

Biasanya, kalau mengalami keluhan sesak nafas, korban berobat di klinik. Setelah diberi penanganan, biasanya normal. Namun sesekali memang dirujuk ke Pekanbaru. Korban sendiri memiliki riwayat jantung.

"Jadi karena kondisi klinik rusak berat, maka pihak keluarga membawa Pak Charles ke rumah sakit rujukan di Pekanbaru. Namun tadi kita dapat kabar dari pihak keluarga kalau Pak Charles meninggal pada pukul 15.00 WIB," imbuhnya.

 

"Saat ini kondisi klinik di area komplek perumahan karyawan rusak parah. Alat-alat kesehatan dan pendukung dirusak masa yang anarkis," tukasnya.

Diketahui, kerusuhan yang terjadi di daerah Tumang Kamplek Perumahan PT SSL yang terjadi pada 11 Juni 2025, menyebakan belasan tempat tinggal atau mess karyawan dibakar, belasan kendaraan dan sejumlah kantor, pos penjagaan dan klinik juga dibakar dan dirusak massa. Kerusakan ini dipicu konflik lahan dengan perusahaan dan warga. 

Kapolres Siak, AKBP Eka Ariandy Putra mengatakan, pihaknya sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Dia menjelaskan bahwa lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu berperan sebagai aktor intelektual, bendahara dan pelaku pembakaran. Polisi menyatakan masih banyak pelaku lain yang masih diburu.

"Pelaku intelektualnya S, sedangkan P ini pengumpul dana. Untuk yang lain sebagai tersangka pembakakaran," tegasnya.

 

Dia menjelaskan, kerusuhan itu akibat aksi spontanitas warga, di mana awalnya ada kesepakatan, namun tidak terjadi titik temu.

"Jadi ini aksi spontanitas saja. Namun seharusnya tidak ada aksi anarkis. Boleh menyampaikan aspirasi namun tidak anarkis, saat ini kondusi sudah kondusif," jelasnya.

Diketahui, data sementara sedikitnya 15 unit kendaraan, 3 bangunan rumah, 15 kamar mess karyawan, dan 5 unit kantor hangus terbakar atau mengalami kerusakan parah akibat aksi anarkis warga.

Topik Menarik