Istana Ogah Tanggapi Pernyataan Menkes Soal Gaji Rp15 Juta Lebih Pintar dari Gaji Rp5 Juta
JAKARTA - Istana melalui melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi ogah merespon pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin yang menyebut gaji Rp15 juta lebih pintar daripada gaji Rp5 juta.
“Bisa ditanyakan kepada Pak Menteri Kesehatan nanti. Saya nggak bisa membahas pernyataan satu persatu ya. Bisa ditanyakan ke Pak Menteri Kesehatan,” tegas Hasan di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Sebelumnya, Menkes menyebut orang bergaji Rp15 juta per bulan lebih pintar dan sehat dibandingkan orang bergaji Rp5 juta per bulan. Hal ini saat dialog bertema "Double Check" yang dihadiri oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 17 Mei 2025 lalu.
Mulanya, Budi mengungkap visi Indonesia menjadi negara emas 2045 sesuai arahan Presiden Prabowo. Menurutnya, indikator negara maju adalah Gross National Income (GNI) per kapita yang mencapai lebih dari 14.000 dolar AS. Saat ini, GNI per kapita Indonesia masih berada di angka 4.000 dolar.
Polres Kolaka Gagalkan Pengiriman Ratusan Gram Sabu dari Sulsel ke Bombana, 2 Pengedar Ditangkap
“Gross national income per capita itu 14.000 dolar ke atas. Sekarang Indonesia berapa? 4.000 dolar. Jadi harus naik 3,5 kali,” jelasnya.
Selanjutnya, Budi mengatakan, bahwa kesehatan dan pendidikan yang baik akan mendukung visi Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi.
“Apa sih bedanya orang yang gajinya Rp15 juta sama Rp5 juta, cuma dua. Satu dari Rp15 juta pasti lebih sehat dan lebih pintar. Kalau dia nggak sehat dan nggak pintar, nggak mungkin gajinya Rp15 juta,” ujarnya.
“Pasti gajinya Rp5 juta. Kalau dia pintar aja tapi nggak sehat, sama juga. Kalau dia sehat tapi nggak pintar, sama juga,” tambah Budi.
Budi pun menjelaskan, penduduk Indonesia harus berpenghasilan sekitar Rp15 juta jika ingin menjadi negara berpendapatan tinggi. Namun, hal ini belum tercapai oleh Indonesia.
“Kalau kita ada pertemuan alumni, tanya siapa yang gajinya di atas Rp15 juta. Kalau masih banyak yang bahas Rp15 juta, itu artinya kita belum negara maju,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia kembali menegaskan, agar kesehatan dan pendidikan masyarakat harus terjaga dengan baik. Disinilah, peran Kementerian Kesehatan menjadi penting.
“Jadi harus sehat dan pintar. Itu sebabnya Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan membagi peran penting,” pungkasnya.