TNI Buka Peluang Anak Korban Tewas Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut Jadi Prajurit
JAKARTA – TNI Angkatan Darat menegaskan penanganan musibah ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat berjalan secara baik. Seluruh korban berhasil diidentifikasi, baik dari kalangan masyarakat maupun prajurit TNI telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana, mengatakan, dalam upaya memberikan masa depan yang lebih baik bagi keluarga korban, TNI AD juga membuka peluang istimewa bagi para putra-putri dari korban.
“Pimpinan mengatakan kepada Pangdam Siliwangi untuk menyampaikan kepada putra-putri dari para korban, bahwa TNI Angkatan Darat membuka peluang kepada seluruh putra-putri korban, apabila ada yang ingin bergabung menjadi prajurit Angkatan Darat,”ujar Wahyu, Kamis (15/5/2025).
‘Nantinya, jajaran Kodim 0611/Garut akan memberikan pendampingan dan bimbingan, sehingga prosesnya dapat berjalan dengan baik,” sambungnya.
Di sisi lain, Danrem 062/Tarumanegara sebelumnya juga sudah menyerahkan lima korban kepada keluarga, dan malam harinya pada pukul 19.00 WIB, Danrem kembali menyerahkan empat korban lagi kepada warga.
“Dilanjutkan dengan rangkaian proses pemakaman untuk seluruh korban, dan proses pemakaman selesai tadi malam pada pukul 20.00 WIB ,” jelasnya.
Wahyu juga mengungkap bahwa TNI AD bersama masyarakat setempat juga akan menggelar doa bersama untuk para korban. Ia menambahkan bahwa Tali Asih juga telah diberikan kepada keluarga korban.
“Mulai malam ini, jajaran Kodam III/Siliwangi, Korem 062/Tarumanegara dan Kodim 0611/Garut, bersama-sama dengan masyarakat melaksanakan kegiatan doa bersama sampai beberapa waktu ke depan. Kami sampaikan juga bahwa Tali Asih kepada keluarga korban juga sudah diberikan,” imbuhnya.
Sementara terkait prajurit TNI AD yang menjadi korban, TNI memastikan bahwa seluruh haknya akan diberikan.
“Berkaitan dengan korban yang berasal dari AD, seperti yang sudah disampaikan Panglima TNI, semua hak-hak dari anggota akan diberikan, dan saat ini Pusat Peralatan Angkatan Darat selaku induk satuan dari para almarhum, sedang menyelesaikan proses penyelesaian berkaitan dengan hak-hak almarhum. Sehingga nanti akan tersampaikan kepada seluruh korban, dalam hal ini keluarganya,” jelasnya.
Wahyu juga mengatakan bahwa proses investigasi ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut saat ini masih terus berlangsung.
“Saat ini mereka masih bekerja di lapangan. Tim investigasi juga sudah meminta keterangan 21 orang saksi dari masyarakat dan 25 orang dari unsur TNI. Tim masih terus mencocokkan keterangan para saksi dihadapkan dengan fakta-fakta yang didapat di lapangan,"ujarnya.
Termasuk juga berkaitan dengan beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim dan nantinya akan dilaksanakan analisa. Ada pula beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu.
Kadispenad juga mengajak semua pihak untuk bersabar dan menghormati proses investigasi yang sedang berjalan.
“Selanjutnya, kami mohon doa dan juga memohon pengertian kepada semua pihak, untuk memberikan kesempatan kepada tim investigasi yang sedang bekerja di lapangan. Sehingga nanti pada saatnya, dapat kami sampaikan kepada semua pihak berkaitan dengan hasil pelaksanaan tugas tim investigasi di lapangan,” pungkasnya.