Perbandingan Gaji Cak Lontong sebagai Komisaris Ancol dan Komedian
JAKARTA - Perbandingan gaji Cak Lontong sebagai komisaris Ancol dan komedian. Komedian Lies Hartono atau Cak Lontong resmi diangkat menjadi Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jumat, 25 April 2025.
Hal tersebut mengundang keingintahuan publik tentang besaran remunerasi yang akan diterima di posisi korporatnya, terutama saat dibandingkan dengan honor yang biasa ia dapatkan sebagai pelawak profesional.
Menurut laporan tahunan 2024 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, proses penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 79 Tahun 2019 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Pengawas, dan Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta dengan memperhatikan analisis perseroan.
Dalam struktur remunerasi tersebut, Komisaris Utama diberi 45 dari gaji Direktur Utama, sementara komisaris lainnya menerima 90 dari besaran itu. Selain gaji pokok, tiap anggota Dewan Komisaris berhak atas tunjangan hari raya, fasilitas transportasi, asuransi purna jabatan, serta anggaran perjalanan dinas dalam dan luar negeri.
1. Estimasi Penghasilan Cak Lontong di Ancol
Dengan asumsi pembagian merata untuk lima komisaris, estimasi remunerasi Cak Lontong mencapai Rp2,449 miliar per tahun atau sekitar Rp204 juta per bulan. Perhitungan lain, mengacu pada periode sembilan bulan-menyebut rata-rata gaji bulanan komisaris di kisaran Rp335 juta, setelah membagi remunerasi total pada periode tersebut dengan jumlah komisaris.
Sebelum merambah dunia korporasi, Cak Lontong dikenal sebagai salah satu pelawak dengan tarif termahal di Tanah Air. Ia mematok honor sekitar Rp30 juta untuk satu episode acara televisi, serta tarif per menit sekitar Rp1,5 juta untuk penampilan privat atau event komedi.
2. Analisis Perbandingan Pendapatan
Jika diasumsikan Cak Lontong tampil di empat episode televisi tiap bulan, pendapatan dari profesi komedian bisa mencapai sekitar Rp120 juta per bulan. Masih dibawah estimasi remunerasi komisaris Ancol yang rata-rata Rp204 juta hingga Rp335 juta per bulan. Model pendapatan sebagai komedian bersifat variatif, tergantung jumlah penampilan dan jenis acaranya. Sementara remunerasi komisaris bersifat tetap dan terikat laporan keuangan perusahaan.
Namun, sampai sekarang PJAA belum memberikan pernyataan resmi mengenai rincian gaji Cak lontong.