Ilmuwan Ungkap Bukti Gladiator Romawi Lawan Singa dari Kerangka Berusia Ribuan Tahun

Ilmuwan Ungkap Bukti Gladiator Romawi Lawan Singa dari Kerangka Berusia Ribuan Tahun

Teknologi | okezone | Sabtu, 26 April 2025 - 17:22
share

JAKARTA - Ilmuwan mengungkap gladiator Romawi bertarung melawan singa pada masa silam. Hal ini berdasarkan bekas gigitan yang ditemukan pada kerangka. 

1. Bukti Gladiator Romawi Lawan Singa

Bekas gigitan yang ditemukan pada kerangka di pemakaman Romawi di York, Inggris, telah memberikan bukti arkeologi pertama tentang pertempuran epik antara seorang gladiator dan seekor singa.

Petarung yang dimaksud adalah seorang pria, berusia antara 26 dan 35 tahun, dengan tubuh yang kuat dan beberapa luka yang telah sembuh. Seorang pria yang hidup sekitar 1.800 tahun lalu diyakini tewas dalam pertandingan gladiator, diterkam seekor singa.

Pengamatan yang paling menonjol adalah apa yang tampak seperti luka gigitan yang ditemukan di tulang pinggulnya.

"Bekas gigitan itu kemungkinan dibuat oleh seekor singa, yang menegaskan bahwa kerangka yang dikubur di pemakaman itu adalah gladiator, bukan tentara atau budak, seperti yang awalnya diduga," ujar dosen Osteoarkeologi di Universitas York, Malin Holst, melansir Daily Mail, Sabtu (26/4/2025). 

"Mereka merupakan konfirmasi osteologis pertama tentang interaksi manusia dengan karnivora besar dalam pertarungan atau hiburan di dunia Romawi."

Sayangnya, tampaknya luka itu tidak pernah sembuh. Para ahli menyatakan, luka itu kemungkinan besar menjadi penyebab kematiannya.

Kerangka itu digali dari salah satu kuburan gladiator yang paling terawat di dunia, Driffield Terrace, pada 2010.

Di sana, para peneliti telah memeriksa sisa-sisa 82 pemuda berbadan tegap.

Pada saat itu, mereka dapat mengetahui dari email gigi berbagai provinsi Romawi di seluruh dunia tempat kerangka itu berasal.

 

Gladiator yang dimaksud dimakamkan di sebuah makam bersama dua orang lainnya dan dilapisi tulang kuda.

Semasa hidup, ia tampaknya memiliki beberapa masalah dengan tulang belakangnya yang mungkin disebabkan beban berlebih pada punggungnya, radang paru-paru dan pahanya, serta kekurangan gizi saat masih anak-anak.

2. Diyakini Tewas Dipenggal

Untuk memahami dengan tepat hewan apa yang menyebabkan gigitan mematikan itu, para ahli membandingkannya dengan sampel dari kebun binatang. Di sana, mereka mengonfirmasi kecocokan dengan seekor singa. Meskipun gigitan itu terbukti mematikan, diyakini orang itu dipenggal setelah mati, yang tampaknya merupakan ritual bagi sebagian orang selama periode Romawi. 

Analisis kerangka tersebut menunjukkan bahwa ini adalah Bestarius, peran gladiator yang dilakukan oleh sukarelawan atau budak. 

"Selama bertahun-tahun, pemahaman kita tentang pertarungan gladiator Romawi dan tontonan hewan sangat bergantung pada teks sejarah dan penggambaran artistik. Penemuan ini memberikan bukti fisik langsung pertama bahwa peristiwa semacam itu terjadi pada periode ini, membentuk kembali persepsi kita tentang budaya hiburan Romawi di wilayah tersebut," ujar Profesor Tim Thompson dari Universitas Maynooth di Irlandia.

Topik Menarik