BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Menyengat di Sejumlah Negara Asia

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Menyengat di Sejumlah Negara Asia

Nasional | okezone | Jum'at, 10 Mei 2024 - 22:53
share

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan dalam sepekan sejumlah wilayah di Asia Tenggara hingga Asia Selatan di antaranya India dan Bangladesh mengalami suhu udara hingga 45 derajat Celcius. Bahkan Kota Manila, Filipina mengalami suhu tertinggi yang pernah tercatat. Lalu, apa penyebabnya?

BMKG juga melaporkan dari informasi Badan Meteorologi setempat bahwa kedua kawasan Asia tersebut memperkirakan suhu sangat panas akan berlangsung hingga akhir April 2024 dan meluruh di bulan Mei 2024.

“Kondisi ini mengakibatkan ribuan sekolah terpaksa meliburkan siswanya, terjadinya gangguan kesehatan, banyak warga yang mengungsi ke taman, resort atau gedung-gedung berpendingin ruangan seperti mall, di Thailand mengakibatkan kematian sekitar 30 orang warganya,” tulis BMKG dari laman sosial media resminya, Jumat (10/5/2024).

Sementara itu, Badan Meteorologi Dunia (WMO) mencatat rekor suhu global tertinggi pada tahun lalu dan wilayah Asia menunjukkan peningkatan pemanasan yang sangat tinggi. Penelitian ilmiah menyatakan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas (heatwave) menjadi lebih sering, lebih lama, dan lebih intens.

BMKG pun mengatakan bahwa pada bulan Maret, April, dan Mei biasanya merupakan bulan-bulan terpanas dan terkering sepanjang tahun di Filipina, namun kondisi tahun ini diperburuk karena fenomena El Nino masih berlangsung.

Lalu, cuaca panas di sejumlah negara termasuk Asia termasuk gelombang panas (heatwave)? BMKG menjelaskan gelombang panas adalah fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan dengan kriteria terjadi selama lima hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian di wilayah tersebut lebih tinggi dari 5 derajat celcius atau lebih dari suhu maksimum rata-ratanya.

“Fenomena gelombang panas ini umumnya terjadi di wilayah dengan lintang menengah hingga lintang tinggi seperti di negara-negara Asia bagian utara, Australia, Afrika bagian Selatan, Eropa dan Amerika,” jelas BMKG.

Topik Menarik