Mirisnya Nasib Duda Tunanetra di Nias, Bertahan Hidup Bersama 2 Anaknya dari Sedekah

Mirisnya Nasib Duda Tunanetra di Nias, Bertahan Hidup Bersama 2 Anaknya dari Sedekah

Terkini | okezone | Kamis, 2 Mei 2024 - 18:35
share

NIAS - Sungguh miris nasib Fatinasokhi Bawamenewi (50). Pria tunanetra warga Desa Hilihoro, Kecamatan Bawolato, Nias, Sumatera Utara hidup miskin bersama dua anaknya yang masih bocah.

Istrinya dua meninggal dunia 2 tahun lalu, dan sekarang duda disabilitas ini harus menghidupi dua anaknya Judika Rahmat Bawamenewi (11) dan Iren (9) dengan segala keterbatasan baik dari sisi fisik maupun finansial.

Sejauh ini ia bertahan hidup bersama kedua anaknya dari sumbangan warga yang ringan tangan memberi sedekah.

Walau hidup serba kekurangan, kedua anaknya itu tetap bersekolah demi masa depan. Judika Rahmat baru kelas 3 SD, sedangkan adiknya Iren kelas 2.

Sejak istrinya meninggal meninggal dunia pada 2022, Fatinasokhi praktis mengambil alih semua urusan rumah tangga dengan segala keterbatasan. Mulai dari memasak, menyuci, dan sebagainya. Itu ia lakukan dengan terlebih dahulu meraba untuk memastikan ke akuratan yang dia ambil.

"Saya terpaksa melakukan ini semua, karena jika bukan saya maka tidak ada orang lain yang mengerjakannya. Istri saya 2 tahun lalu meninggal, dan saat ini saya tinggal bersama kedua anak," katanya saat ditemui MNC Portal Indonesia di kediaman di Hilihoro, Nias, Kamis (2/5/2024).

Ironisnya, sejauh ini, ia tak mendapatkan perhatian pemerintah. Program Keluarga Harapan (PKH) yang notabene diperuntukan untuk keluarga miskin sebagai bantuan sosial dari pemerintah, ia belum menerima bahkan tidak terdata.

"Jika pemerintah mau peduli dan memperhatikan kami, saya sangat berterimakasih," harapnya.

Ramiati Lase, yang merupakan tetangga dari Fatinasokhi Bawamenewi, merasa prihatin. "Ia terkadang jatuh saat berjalan karena keterbatasan yang ia miliki. Sangat prihatin, dia tidak bisa bekerja hanya mengharapkan sumbangan warga, anaknya juga sedang sekolah," ungkap tetangganya itu.

Kata dia, Fatinasokhi Bawamenewi selalu datang ke pekan Bawolato setiap hari Sabtu. Sejauh ini ia belum pernah sakit.

"Jika ia sakit dan tidak bisa ke pekan meminta sumbangan kepada yang ringan tangan, maka dia bersama anak-anaknya tidak makan," pungkasnya.

Topik Menarik