Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah di Sukabumi, Pelaku Sodomi Mayat Korban

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah di Sukabumi, Pelaku Sodomi Mayat Korban

Terkini | okezone | Kamis, 2 Mei 2024 - 16:38
share

SUKABUMI - Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo mengungkapkan kronologi tewasnya bocah 7 tahun setelah hilang saat bermain. Berdasarkan hasil penyelidikan, korban dibunuh karena menolak disodomi.

Penyebab kematian bocah berinisial MA (7) yang ditemukan tewas di jurang perkebunan dekat rumah neneknya di Kampung Cijarian Kaler RT 26 RW 08 Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi akhirnya terungkap.

Polres Sukabumi Kota telah menetapkan satu tersangka yakni seorang anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) berinisial S (14) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

 BACA JUGA:

"MA tewas dibunuh oleh tersangka di perkebunan. Sebelum dibunuh, awalnya korban dengan pelaku bermain dan nonton TV di rumah temannya di Kadudampit pada Sabtu 16 Maret 2024 sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Ari dalam konferensi pers, Kamis (2/5/2024).

Sekitar pukul 08.30 WIB, lanjut Ari, korban pamit untuk mengambil buah pala di perkebunan dekat rumah neneknya. Saat itu, pelaku membuntuti korban hingga melumpuhkan korban dan melakukan pelecehan seksual sodomi terhadapnya.

"Pada saat ke kebun mengambil buah pala bahwa si pelaku S mengikuti daripada korban ke kebun pala tersebut pada saat sepi pelaku langsung melorotkan celana korban dari belakang kemudian pada saat itu korban sempat meronta melawan hingga lari. Namun sama pelaku dikejar," ujar Ari.

 BACA JUGA:

Lebih lanjut Ari mengatakan, celana yang dipelorotkan digunakan oleh pelaku untuk menjerat atau mencekik leher korban dari belakang. Kemudian pelaku melakukan aksi pelecehan seksual yang menyimpang terhadap korban dalam keadaan lemas.

"Pelaku sempat meninggalkan korban untuk mendampingi temannya mengikat daun kemangi. Sekitar pukul 11.00 WIB, pelaku kembali ke TKP untuk mengecek kondisi korban. Saat di kebun, pelaku mencekik lagi leher korban untuk memastikan korban itu sudah meninggal atau belum," ujar Ari.

Kemudian setelah memastikan korban sudah meninggal, ujar Ari, pelaku melakukan aksi bejatnya lagi yaitu melakukan seksual menyimpang lagi kepada korban. Tak sampai di situ, tubuh korban yang sudah tidak bernyawa kemudian dibuang oleh pelaku ke jurang yang ada di perkebunan tersebut.

"Setelah melakukan aksinya, pelaku menyeret korban untuk dibuang ke tebing seperti jurang kurang lebih 2 meter dibuang di situ kemudian sendalnya itu disimpan di TKP pada saat dia melakukan aksinya. Setelah itu pelaku melaksanakan aktivitas seperti biasa kembali ke keluarganya," ujar Ari.

Korban berhasil ditemukan dalam kondisi tewas pada Minggu 17 Maret 2024 sekitar pukul 05.30 WIB setelah pencarian yang melibatkan puluhan warga sekitar. Berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku melakukan perbuatan kejinya hanya seorang diri.

Topik Menarik