Berusia 122 Tahun, Begini Sejarah Pendirian dan Penamaan Gereja Katedral Jakarta
ALASAN kenapa disebut Gereja Katedral akan diulas kali ini. Gereja Katedral yang sudah berusia 122 tahun letaknya bersebelahan dengan Masjid Istiqlal di Jalan Katedral No 7B, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besaar, Jakarta Pusat.
Dilansir dari berbagai sumber, pada 1807 pimpinan gereja Katolik di Roma saat itu memberikan persetujuan keapda Raja Louis Napoleon untuk mendirikan Prefektur Apostolik di Hindia Belanda yang kini bernama Indonesia.
Saat itu bangunan Gereja Katolik pertama di Batavia tersebut terlihat masih begitu sederhana, yakni berbentuk rumah bambu kecil. Gereja tersebut dilayani oleh Pastor Nelissen dan dipergunakan untuk tempat ibadah sekaligus rumah tinggal perwira.
Lalu pada 1810, karena bangunan yang dianggap kurang layak akhirnya Jenderal Herman Williem Daendles selaku Gubernur Pemerintah Hindia Belanda memberikan tempat baru untuk Gereja Katedral di kawasan Senen.
Pastor Nelissen beserta sejumlah orang pun melakukan renovasi. Setelaha itu, Gereja Katolik I di Batavia diberkati dan Santo Ludovikus dipilih sebagai pelindung.
Sayangnya, pada 1826 gereja tersebut mengalami kebakaran. Meski gedung gereja selamat, namun rangkanya sudah rapuh sehingga tidak bisa digunakan lagi. Alhasil, Komisaris Jenderal Leonardus Petrus Josephus Burggraaf Du Bus de Ghisignies yang merupakan seorang Katolik memerintahkan Ir. Tromp untuk merancang Gereja Katolik lagi.

Gereja Katedral Jakarta
Rancangan Ir. Tromp saat itu berbentuk salib bercorak barok, gotik, dan klasissime dengan jendela neo-gotik, khas bangunan Gereja Katolik zaman dulu. Sayangnya, 10 tahun kemudian beberapa bagian dari gereja kembali mengalami kerusakan.
Gereja pun kembali di dirikan dengan penandatanganan kontrak dengan Monseigneur Claessens. Pembangunan kali ini dilakukan dengan serius dan diambil alih oleh Cuypers Hulswit.
Bangunan Gereja Katolik tersebut akhirnya diresmikan pada 21 April 1901 oleh Uskup Mgr E.S.Luypen SJ., Vikaris Apostolik Jakarta. Awalnya gereja ini bernama Gereja Santa Maria Diangkat Ke Surga atau De Kerk van Onze Lieve Vrowe ten Hemelopneming.
Namun, pada akhirnya gereja tersebut dinamai Gereja Katedral karena di dalamnya terdapat Cathedra yakni Tahta Uskup.










