Tangkap Buronan Interpol hingga Kirim Pasukan Perdamaian PBB, Polri Diperhitungkan di Kancah Internasional

Tangkap Buronan Interpol hingga Kirim Pasukan Perdamaian PBB, Polri Diperhitungkan di Kancah Internasional

Nasional | okezone | Selasa, 30 Desember 2025 - 21:53
share

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, masyarakat saat ini memberikan penilaian positif terhadap kinerja Polri sepanjang tahun 2025.  Hal ini berdasarkan data dari lembaga nasional maupun internasional.

Sigit juga memaparkan salah satu survei internasional dari The Global Safety Report saat rilis akhir tahun di Jakarta, Selasa (30/12/2025).

"Dalam The Global Safety Report yang dirilis oleh Gallup tahun 2025. Indonesia memperoleh skor 89 pada Law and Order Index, yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-19 dari 144 negara," ujar Sigit.

Polri mencatat sepanjang tahun 2025 telah melakukan penangkapan sekaligus menyerahkan 14 buronan Interpol yang masuk dalam daftar Red Notice.

Kemudian, sepanjang tahun 2025, Divisi Hubinter Polri ternyata menerbitkan sebanyak 35 Red Notice. Hal itu untuk melacak buronan skala internasional.

Polri juga aktif mengirimkan personelnya terlibat dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saat ini Polri menjadi institusi kelima teratas sebagai kontributor personel kepolisian dalam misi PBB.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al-Washliyah (PP GP Al-Washliyah), Aminullah Siagian, menegaskan bahwa hasil The Global Safety Report 2025, menempatkan Indonesia pada peringkat 19 dari 144 negara dengan skor 89 pada Law and Order Index, adalah tamparan keras bagi mereka yang terus menggiring opini bahwa Indonesia berada dalam kondisi darurat keamanan.

“Rakyat merasakan aman, dunia mengakui, tapi ada segelintir elite yang terus berteriak seolah negara ini runtuh,’’ ujarnya.

Dia juga mengaitkan stabilitas keamanan dengan posisi strategis Indonesia di dunia, merujuk survei Lowy Institute 2025 yang menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-5 negara paling berpengaruh di dunia dan nomor satu di ASEAN.

“Pengaruh global tidak lahir dari negara yang aparatnya tidak dipercaya. Dunia melihat Indonesia stabil, sementara sebagian pihak di dalam negeri justru sibuk meruntuhkan fondasinya,” ujarnya.

 

Ia juga menyoroti data bahwa 84,1 persen masyarakat percaya Polri mampu melindungi wilayahnya, serta mayoritas publik merasa lebih terlindungi oleh kehadiran aparat.

“Kritik silakan, tapi jika sudah mengarah pada delegitimasi sistematis, negara wajib hadir dan tegas. Dukungan GP Al-Washliyah terhadap Polri tetap bersifat kritis dan bermoral, bukan pembenaran tanpa batas,’’tegasnnya.

“Kami mendukung Polri yang profesional, berintegritas, dan berpihak pada keadilan. Tapi kami juga akan berdiri paling depan membela institusi negara dari upaya penghancuran kepercayaan publik,” lanjutnya.

Aminullah menegaskan, posisi ideologis GP Al-Washliyah sebagai kekuatan pemuda Islam yang berdiri di garis depan menjaga negara.

“GP Al-Washliyah memilih berpihak pada keutuhan negara, konstitusi, dan institusi yang bekerja untuk rakyat,”tutup Aminullah.

Topik Menarik