Terdampak Bencana Sumatera, 16.500 Guru Bakal Dapat Tunjangan Rp2 Juta

Terdampak Bencana Sumatera, 16.500 Guru Bakal Dapat Tunjangan Rp2 Juta

Nasional | okezone | Kamis, 18 Desember 2025 - 16:18
share

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan memberikan tunjangan khusus sebesar Rp2 juta per orang kepada 16.500 guru yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. 

1. 16.500 Guru Dapat Tunjangan Khusus

Total anggaran yang disiapkan untuk tunjangan tersebut mencapai Rp35 miliar. Saat ini anggaran tersebut masih dalam proses revisi Anggaran Tahun 2025.

Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).

“Tunjangan khusus guru di daerah bencana, Rp35 miliar untuk anggaran dari revisi, yang kami sampaikan sebanyak 16.500 guru yang menerima bantuan. Kemudian masing-masing menerima bantuan Rp2 juta per guru. anggaran masih dalam proses revisi tahun 2025,” ujar Mu’ti di hadapan Presiden Prabowo dan jajaran Kabinet Merah Putih.

Ia mengatakan, selain guru, dampak banjir juga dirasakan ratusan ribu siswa dan ribuan satuan pendidikan. Berdasarkan data sementara per Minggu (14/12/2025) pukul 17.00 WIB, sebanyak 3.274 satuan pendidikan terdampak banjir di tiga provinsi tersebut. Rinciannya meliputi 767 PAUD, 1.343 SD, 621 SMP, 268 SMA, 136 SMK, 23 PKBM, 30 SLB, serta 86 lembaga kursus dan pelatihan.

"Kami belum mampu memetakan tingkat kerusakannya karena masih dalam progres dan masih dalam pendataan, Bapak Presiden," ujar Mu'ti.

Jumlah siswa terdampak tercatat mencapai 276.249 orang. Sementara guru yang terdampak sebanyak 25.936 orang. 

 

Kerusakan infrastruktur pendidikan juga cukup signifikan, dengan 6.431 ruang kelas rusak serta 3.489 fasilitas lain seperti laboratorium, perpustakaan, UKS, tempat ibadah, hingga perangkat TIK (IFP) yang sebelumnya telah dikirim ke sekolah namun terendam banjir. Selain itu, sebanyak 3.420 toilet sekolah dilaporkan rusak.

Untuk merespons kondisi tersebut, Mu'ti mengatakan pihaknya telah menyalurkan berbagai bantuan darurat, baik dalam bentuk barang maupun dana. Bantuan barang meliputi 148 unit tenda ruang kelas darurat, 15.000 paket school kit, 7.500 bingkisan anak, 2.000 pasang sepatu, 700 family kit, serta 65.000 eksemplar buku teks dan nonteks. 

"Kemudian untuk bantuan dalam bentuk uang Rp21,1 miliar dari anggaran eksisting yang kami miliki sekarang ini, Rp18,53 miliar dari anggaran revisi," tutur Mu'ti.

Topik Menarik