Profil Mirwan MS: Dari Kemenangan Pilbup hingga Kontroversi Umrah di Tengah Bencana
JAKARTA - Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS viral usai pergi umrah di tengah bencana yang melanda wilayah Aceh Selatan. Foto Mirwan saat beribadah di tanah suci itu tersebar di media sosial.
Foto itu awalnya tersiar usai pihak travel mengunggah foto Mirwan. Dalam foto itu, Mirwan ternyata bukan hanya berangkat sendiri, namun juga bersama keluarganya. Peristiwa tersebut membuat Mirwan MS dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan.
Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto mengatakan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bakal mengirim tim Inspektur Khusus untuk memeriksa Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS. Mirwan diketahui pergi umrah saat wilayah pimpinannya dilanda bencana.
Kemendagri, sangat mungkin untuk memberikan sanksi kepada Mirwan. Meski demikian, pelanggaran-pelanggaran itu akan terlebih dahulu diperiksa.
Berikut Profil Mirwan MS:
Pria kelahiran 9 Maret 1975 ini seorang politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang menjabat sebagai Bupati Aceh Selatan untuk periode 2025–2030. Selain menjabat sebagai kepala daerah, ia juga pernah memegang posisi sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Aceh Selatan.
Karier Politik
Mirwan resmi dilantik sebagai Bupati Aceh Selatan pada 17 Februari 2025 oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dalam upacara pelantikan di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Selatan.
Pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Aceh Selatan 2024, ia maju sebagai calon bupati berpasangan dengan politisi Partai Demokrat, Baital Mukadis. Pasangan ini memenangkan kontestasi dengan 51.609 suara, atau 36,32 dari total suara sah.
Selain jabatan eksekutif, Mirwan juga merupakan figur penting di internal partai dan sempat menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan hingga diberhentikan pada 6 Desember 2025.
Kontroversi
Mirwan terseret kontroversi setelah melakukan perjalanan umrah ketika wilayah Aceh Selatan sedang terdampak Siklon Senyar, yang menyebabkan banjir di sejumlah titik wilayah tersebut.
Pada 24 November 2025, Mirwan telah mengajukan izin perjalanan luar negeri kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dengan alasan kegiatan penting. Namun, izin tersebut ditolak, mengingat intensitas hujan yang tinggi dan potensi bencana yang meningkat pada 25 November.
Meski demikian, Mirwan tetap berangkat umrah, sehingga menuai kritik dan sorotan publik. Kontroversi ini turut berdampak pada posisinya di internal partai, di mana ia kemudian diberhentikan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan pada 6 Desember 2025.
Respons Pemerintah Daerah
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Aceh Selatan, Denny Saputra, menyatakan bahwa Mirwan dan istrinya sebelumnya telah beberapa kali meninjau wilayah terdampak banjir. Ia juga mengklaim bahwa Mirwan berangkat umrah setelah kondisi Aceh Selatan dianggap mulai stabil dan membaik.










