Kiai Sepuh Serukan Islah PBNU, Gus Yahya: Saya Tunduk Dawuh Masyayikh

Kiai Sepuh Serukan Islah PBNU, Gus Yahya: Saya Tunduk Dawuh Masyayikh

Nasional | inews | Minggu, 30 November 2025 - 20:46
share

KEDIRI, iNews.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyambut seruan islah dari para kiai sepuh. Seruan islam PBNU itu dicetuskan para masyayikh saat menggelar pertemuan Forum Masyayikh di Pondok Pesantren Ploso, Kediri, Minggu (30/11/2025).

Pertemuan ini diprakarsai oleh dua tokoh penting, yakni KH. Anwar Manshur (Lirboyo) dan KH. Nurul Huda Djazuli (Ploso), sebagai respons atas dinamika yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belakangan ini.

Gus Yahya mengatakan, pertemuan para kiai sepuh tersebut dinilai sebagai bentuk perhatian mendalam terhadap kondisi Jam’iyah dan upaya menjaga keutuhan NU di tengah dinamika yang berkembang.

Gus Yahya mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada para masyayikh yang memberikan arahan demi menjaga integritas dan marwah organisasi. 

Menurutnya, perhatian para kiai sepuh merupakan peneguhan penting bagi PBNU untuk terus menempatkan persatuan dan keteduhan umat sebagai prioritas.

Dia menegaskan menerima sepenuhnya seruan para kiai sepuh agar seluruh pihak menahan diri dan menghindari langkah atau pernyataan yang berpotensi menimbulkan perpecahan. 

Sikap ketundukan tersebut, kata Gus Yahya, merupakan bentuk sam’an wa tha’atan atas bimbingan para masyayikh yang selama ini menjadi penopang utama perjalanan Jam’iyah.

Gus Yahya mendorong semua pihak terkait untuk segera menindaklanjuti dawuh para kiai dengan mengupayakan islah atau rekonsiliasi. 

“Upaya tersebut harus dilakukan dalam semangat ukhuwah, kedewasaan, dan tanggung jawab bersama sebagai pengemban amanat Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama,” katanya.

Gus Yahya menegaskan, kebesaran organisasi tidak boleh dikalahkan oleh perbedaan pandangan. Arahan para masyayikh, katanya, menjadi tuntunan penting untuk menjaga ketenteraman umat dan kesinambungan khidmah NU dari struktur pusat hingga ke akar rumput.

“Kami bersyukur dan berterima kasih atas perhatian para kiai sepuh. Dengan penuh keikhlasan, saya tunduk pada dawuh para masyayikh. Menahan diri, menjaga suasana, dan mengupayakan islah. Semoga Allah memberi keberkahan atas ikhtiar kita semua untuk menjaga keutuhan dan kemuliaan Jam’iyah Nahdlatul Ulama,” katanya.

PBNU juga mengimbau seluruh warga Nahdliyin agar tetap tenang, menjaga ukhuwah, serta tidak mudah terpengaruh informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan. Gus Yahya menekankan pentingnya melanjutkan berbagai aktivitas khidmah sesuai amanat organisasi demi kemaslahatan umat dan keberlanjutan perjuangan Jam’iyah NU.

Setop Kegaduhan

Dalam pertemuan tersebut, para sesepuh NU menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi yang tengah terjadi di lingkungan PBNU. Mereka berharap agar situasi ini dapat segera diselesaikan melalui langkah islah yang membawa kemaslahatan bersama.

Keterangan tersebut disampaikan Gus Athoillah Lirboyo, Gus Abdurrahman Kautsar Ploso dan Juru bicara Gus Muid Lirboyo.

Para kiai sepuh juga menyerukan agar pihak-pihak yang sedang berkonflik di PBNU menghentikan pernyataan-pernyataan di media, terutama yang berpotensi membuka aib, memicu kegaduhan, dan merusak marwah organisasi.

Forum Sesepuh NU mengimbau seluruh struktur NU di semua tingkatan—mulai dari PWNU, PCNU, PCINU hingga lembaga dan badan otonom—untuk tetap fokus menjalankan tugas dan program organisasi di wilayah masing-masing serta tidak ikut terlibat dalam konflik internal di tingkat PBNU.

Selain itu, forum ini mengajak seluruh warga Nahdliyyin untuk menjaga ukhuwah nahdliyah, memperkuat persatuan, serta menjunjung tinggi etika dalam bermedia sosial agar tidak memperkeruh keadaan.

Para kiai sepuh mengajak warga NU untuk memperbanyak taqarrub kepada Allah SWT dan memohon agar perselisihan yang terjadi dapat segera memperoleh jalan keluar terbaik, paling maslahat, dan membawa ketenangan bagi seluruh jamaah dan jam’iyyah.

Topik Menarik