Prabowo Tetapkan 10 Pahlawan Nasional Berdasarkan Kajian Sejarah dan Keteladanan

Prabowo Tetapkan 10 Pahlawan Nasional Berdasarkan Kajian Sejarah dan Keteladanan

Nasional | okezone | Selasa, 11 November 2025 - 07:31
share

JAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan sepuluh tokoh bangsa sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025.

Pengumuman itu disampaikan Fadli dalam konferensi pers usai upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).

"Presiden telah menetapkan 10 Pahlawan Nasional yang sudah kita ketahui nama-namanya, yaitu Bapak Abdurrahman Wahid, Jenderal Besar H. M. Soeharto, Ibu Marsinah, Bapak Mochtar Kusumaatmadja, Sayyiduna Kholil Bangkalan, Sultan ke-16 Dompu, Sultan Tidore ke-37, Tuan Saragih, Rahmah El Yunusiyyah, dan Bapak Sarwo Edhie,” ujar Fadli Zon.

Fadli menjelaskan, bahwa proses penetapan dilakukan secara berjenjang dan objektif, dimulai dari pengusulan masyarakat di tingkat kabupaten/kota, kemudian dikaji oleh tim peneliti dan pengkaji gelar daerah, hingga ke tingkat pusat di bawah koordinasi Kementerian Sosial.

“Totalnya ada 49 nama, 40 nama baru dan 9 merupakan carry over dari tahun sebelumnya. Dewan Gelar kemudian menyeleksi 24 nama prioritas, dan Presiden akhirnya memilih 10 nama Pahlawan Nasional,” jelasnya.

 

Menbud menegaskan, bahwa seluruh tokoh tersebut memenuhi kriteria sesuai peraturan perundang-undangan, dan keteladanan mereka diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa.

“Jasa-jasa mereka jelas, konkret, dan teruji melalui proses yang panjang, bahkan melalui seminar dan publikasi. Semoga keteladanan mereka memberi semangat bagi kita semua,” ujar Fadli.

Terkait penetapan Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Fadli menegaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada kajian mendalam atas fakta sejarah perjuangannya.

“Pak Harto ikut dalam Serangan Umum 1 Maret, pertempuran di Ambarawa dan Semarang, menjadi Komandan Operasi Mandala perebutan Irian Barat, serta berperan besar dalam pembangunan dan pengentasan kemiskinan,” papar Fadli.

Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul menekankan bahwa penganugerahan ini merupakan bentuk penghormatan negara terhadap jasa-jasa tokoh bangsa.

“Mari kita belajar untuk melihat sejarah secara utuh. Setiap masa punya tokohnya, dengan kelebihan dan kekurangannya. Yang terpenting adalah meneladani jasa dan perjuangan mereka,” tutup Gus Ipul.

Topik Menarik