SPPG Kebon Jeruk Beroperasi, Siap Sajikan MBG Seusai Standar ISO

SPPG Kebon Jeruk Beroperasi, Siap Sajikan MBG Seusai Standar ISO

Nasional | sindonews | Jum'at, 22 Agustus 2025 - 18:18
share

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang dikelola Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah resmi beroperasi pada Jumat (22/8/2025). SPPG Kebon Jeruk merupakan mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kebon Jeruk.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Polhukam, Brigjen Pol (Purn) Erwin Chahara Rusmana menjelaskan, peresmian SPPG untuk dapur MBG di Jakarta Barat ini merupakan salah satu yang diunggulkan karena fasilitasnya sangat lengkap.

Baca juga: Kawal Program MBG, Kapolri Ungkap Polri Sudah Miliki 458 SPPG

"Kemudian perencanaannya juga cukup matang. Kami ikut sedikit mengarahkan kepada owner maupun kepada masyarakat serta kepada para karyawan yang akan bertugas di sini khususnya SPPG nya beliau," ujar Erwin.

Ia berharap agar pelaksanaan operasional SPPG dapat disinergikan menu-menunya dengan keberagaman para penerima manfaat."Kita komunikasikan yang baik agar menu itu sangat disukai. Karena di sini ada spesifik ini daerah perkotaan, di daerah perkotaan itu, pemilihan menu sangat selektif. Harus sesuai dengan selera mereka," kata Erwin.

"Makanya kita siapkan angket rutin disebarkan kepada seluruh pelajar. Pelajar SMA, SMP, SD maupun TK agar nanti pemanfaatan anggaran negara ini bisa optimal diterima oleh penerima sehingga mendapatkan gizi yang maksimal juga," tambahnya.

Baca juga: Kapolri Resmikan SPPG Polresta Sidoarjo, Polri Miliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi

Erwin menjelaskan, SPPG ini akan melayani 3.500-4.000 porsi MBG untuk di daerah sekitar Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Untuk menjaga agar makanan berkualitas higienis dan mempunyai daya tarik bagi para pelajar karena saya katakan tadi di daerah perkotaan itu harus lebih selektif, lebih spesifik, harus sesuai dengan selera mereka. Jangan sampai kita ego menentukan menu tetapi tidak selaras dengan keinginan para pelajar itu yang penting," papar Erwin.

Lebih lanjut Erwin menerangkan secara manajerial SPPG tersebut harus betul betul sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan dari BGN. Pasalnya jika tidak melaksanakan SOP dengan baik nanti ada beberapa hal yang bisa sangat merugikan. "Contoh, umpamanya kami barusan mengecek tentang saluran gas, SOP penggunaan gas itu jangan disepelekan, sekecil apapun bisa menjadi riskan. Kemudian SPPG ini kebanyakan baru, tetapi mempunyai pelatihan yang sangat praktis teknis, sehingga mereka adaptasinya cepat," ungkapnya.

Erwin menyebutkan pihak pemerintah akan terus menambah keberadaan SPPG di seluruh Indonesia termasuk di Jakarta.

"Untuk di Jakarta keberadaan SPPG akan masih terus ditambah karena masih kurang sekali, masih kurang. Karena kita tidak mengejar kuantitas tetapi kualitas. Jadi kami membuat video video SPPG yang terbaik sehingga menjadikan rujukan kepada tempat-tempat yang lain. Itu strategi yang dibuat oleh penyelenggara demikian," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani berharap SPPG ini bisa dijadikan percontohan untuk SPPG lainnya yang akan beroperasional di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat.

"Secara operasional SPPG Kecamatan Kebon Jeruk ini sudah sangat baik, bahan makanan yang digunakan adalah bahan yang segar. Intinya kita sangat bangga haru dan senang atas beroperasionalnya SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah di Kecamatan Kebon Jeruk ini," kata Rany.

Rany juga menekankan agar SPPG Kebon Jeruk dapat menyiapkan MBG dengan sepenuh hati."Penyiapan makanan harus menggunakan hati. Karena saya membayangkan para petugas disini khususnya yang perempuan sebagai seorang ibu meninggalkan anak dan keluarga untuk membuat 3.500 porsi makanan setiap hari itu bukan hal yang mudah dan butuh semangat kebersamaan," tambah Rany.

Kepala SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah, Siti Rahma Mpd menerangkan SPPG ini berlandaskan pada nilai nilai keislaman sehingga selalu menjaga makanan halal dan higienis sesuai syariat Islam.

"Jumlah relawan nya nanti ada 47 orang. Sedangkan tim intinya ada Kepala SPPG, analisis gizi, dan akuntan itu 3 orang sehingga totalnya 50 orang," kata Siti Rahma.

Ia menyebutkan pihaknya melakukan proses memasak berbagai menu sajian MBG selalu fresh segar dan lezat sehingga dapat diterima oleh para penerima yakni para pelajar.

"Mulai masak, kami tergantung menu kalau misalnya menunya tidak terlalu banyak menggunakan kompor kami mulai jam 1 dini hari. Namun kalau menu nya agak crowded kami mulai di jam 23.00 WIB, perkiraan hidangan sudah selesai jam 4 atau 5 pagi. Setelah selesai memasak lalu mendinginkan makanan, lalu baru masuk ke bagian pemorsian. Dalam prosesnya kami selalu menjaga higienitas. Menu menunya setiap hari harus bervariasi berbeda agar tidak monoton," tambah Siti Rahma.Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah, Yusuf Maulana menjelaskan perihal peresmian SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah memang direncanakan dan ditentukan pada hari Jumat karena kita pilih hari yang baik ya Jumat berkah.

"Sedangkan kalau untuk operasional kita sebenarnya sudah mulai dari hari Selasa lalu, sudah 3 hari kita operasional. Kemudian insya Allah akan dihadiri Wakil DPRD Jakarta Haji Rani dan juga insya allah Walikota Pemerintah Jakarta Barat," kata Yusuf Maulana.

Yusuf mengungkapkan luas SPPG di Jalan Musyawarah Nomor 57 memiliki dua armada pengantaran MBG. SPPG ini memiliki luas sekitar 600 meter persegi dengan 47 petugas operasional terdiri dari bagian persiapan, bagian pengolahan dan produksi makanan, bagian pencucian perlengkapan makanan dan perlengkapan masak.

Ia mengungkapkan untuk saat ini ada lima sekolah yang menjadi penerima manfaat dan kemungkinan akan terus bertambah kedepannya, lima sekolah tersebut diantaranya adalah SMP 229, SMP 75, SMP 127, SMA 65, SMK Al Huda, dan SMP Al Huda.

"Dalam sehari beroperasi yang sudah berjalan itu bisa menghasilkan 3.547 porsi. Ini baru penerima manfaat siswa-siswa sekolah, SMP ada 3, SMA nya ada 2. Nah kemudian nanti ketika kita sudah berjalan ke 3B, bumil, ibu menyusui sama balita itu akan genap menjadi 4 ribu porsi per hari," ujarnya.

Topik Menarik