Tim Pengmas Unair Dampingi Peternak dan Warga dalam Pemberdayaan Berbasis Pentahelix
Universitas Airlangga (Unair) didukung oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melakukan pengabdian masyarakat (Pengmas) di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Pengmas ini dengan agenda sosialisasi, pelatihan, dan penerapan teknologi terkait pemberdayaan peternakan di Desa Dukuhmencek yang berorientasi untuk membawa warga dan peternak lebih berdaya dan berdampak.
Hal ini sejalan dengan target utama Kabupaten Jember yang sedang memiliki program pemberdayaan peternakan, sebagai bagian dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan 2021-2026. Program sosialisasi ini dilakukan pada Sabtu, 14 Juni 2025 dengan targetnya yaitu warga dan peternak yang merupakan masyarakat yang memiliki perhatian tinggi di bidang peternakan di Desa Sukorambi.
Pengmas ini dihadiri Dr. Miyayu Soneta Sofyan drh., M.Vet. selaku dosen sekaligus pemateri dari Fakultas Kedokteran Hewan serta beberapa mahasiswa S2 dan S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Program Studi Teknologi Veteriner Fakultas Vokasi Universitas Airlangga. Yakni Bintang, Arva, Nisma, Najla, Dini, Sutan, Zidan, Nizar, Pandu, Alifiah.
Baca juga: Ditjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisainstek Puji Fakultas Vokasi Unair
Miyayu Soneta Sofyan mengatakan tujuan pelaksanaan kegiatan ini khususnya berfokus pada peningkatan pemahaman warga dan peternak terkait implementasi pemberian pakan yang lebih baik, manajemen kandang dan kebersihan lingkungan peternakan, produksi dan pemasaran kompos, serta standar operasional dalam mengelola peternakan.“Kegiatan sosialiasi, pelatihan, dan penerapan teknologi juga dihadiri oleh Kepala Babinsa dan Kepala Desar Dukuhmencek,” ujarnya.
Kepala Desa Dukuhmencek dalam hal ini berpendapat bahwa kegiatan ini memberi manfaat besar bagi masyarakat setempat, selain menambah pemahaman dan wawasan tentang pakan ternak, juga praktik pemberian pakan yang benar. Hal itu agar warga dan peternak bisa memperluas pemahaman dan kemampuan terkait dengan sektor peternakan, sesuai dengan prinsip dasar ilmu kedokteran hewan, dan best practice yang ada di dunia peternakan saat ini.
Pemateri memberikan pemagaman tambahan mengenai sifat-sifat kambing, seperti selektif dalam memilih hijauan pakan, manfaat konsentrat dalam pakannya, agar pertumbuhannya lebih bagus. Hal tersebut dikarenakan jika dibiasakan, kambing juga mau makan rumput, tidak bosan dengan hijauan yang sama.
Pengmas ini diikuti oleh 20 peserta dengan hasil peningkatan pemahaman peserta terkait dengan pemahaman dan penerapan pemberian pakan yang bernutrisi untuk domba diatas 60 dari nilai rata-rata pos- test dan pre-test. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan ini diharapkan akan semakin banyak warga dan peternak di Desa Dukuhmencek yang menyadari pentingnya metode pemberian pakan yang bernutrisi untuk hewan.Desar Dukuhmencek adalah salah satu desa yang menyimpan potensi sektor peternakan yang dapat menarik banyak pengunjung. Desa yang terletak di Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember ini, juga terkenal dengan potensi pertanian dan peternakan yang melimpah.
“Namun, setelah Covid-19 melanda, Desa Dukuhmencek sempat mengalami penurunan di sektor pertanian dan peternakan. Alhasil, potensi sektor peternakan menjadi tidak signifikan, namun mengalami kenaikan kembali setelah pandemi, dan potensi di sektor pertanian dan peternakan dapat digali lebih lanjut, karena dengan adanya program-program seperti ini,” ujar Kepala Desa Dukuhmencek.
Berbagai upaya telah banyak dilakukan Desa Dukuhmencek untuk kembali mempertahankan potensi desa yang ada. Namun, belum membuahkan hasil yang memuaskan. Banyak hambatan yang masih dimiliki oleh Desa Dukuhmencek, di antaranya terkait permasalahan yang terdapat di bidang produksi dan manajemen usaha peternakan.
Kurangnya pemahaman masyarakat terkait penggunaan teknologi dan sistem manajemen pegternakan yang baik di era sekarang ini juga menjadi tantangan tersendiri untuk mengembangkan bisnis di sana. Harapannya, dengan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan yang dilakukan tim Unair, akan memberikan dampak sosial yang signifikan dan berkelanjutan.
Pengmas ini juga menekankan pentingnya kolaborasi berbasis pentahelix dari berbagai pihak seperti akademisi, pemerintah, swasta, dan masyarakat, sehingga tidak hanya bergantung pada Pokdarwis saja, agar dapat memperoleh sumber bantuan misalnya dalam bentuk dukungan regulasi, sumber daya modal, dan bentuk lainnya.










