Gubernur Jakarta Lahir pada Bulan Juni: Jokowi, Ahok, dan Pramono
Gubernur DKI Jakarta yang lahir pada bulan Juni diulas di artikel ini. Sedikitnya ada tiga Gubernur Jakarta yang lahir pada bulan Juni, termasuk petahana Pramono Anung Wibowo.
Diketahui, sejak masih berstatus kota hingga menjadi provinsi, sedikitnya ada 18 tokoh yang menjadi wali kota Jakarta/Jakarta Raya maupun Gubernur Jakarta. Di antara mereka, ada yang lahir pada bulan Juni.
Sebelum dipilih langsung oleh rakyat pada 2007, pemilihan gubernur Jakarta dilakukan melalui perwakilan yakni di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Terakhir, pada Pilkada 2024, Pramono Anung yang berpasangan dengan Rano Karno terpilih memimpin Jakarta.
Gubernur Jakarta Lahir pada Bulan Juni
1. Joko Widodo
Joko Widodo (Jokowi) lahir di Surakarta, 21 Juni 1961. Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012 – 16 Oktober 2014.Jokowi dan Ahok. Foto/IstimewaJokowi pertama kali terjun ke pemerintahan sebagai Wali Kota Surakarta (Solo) pada 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012. Setelah itu, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012. Kala itu, dia berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Duet ini mengalahkan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara).
Pada putaran kedua yang digelar 20 September 2012, Jokowi-Ahok unggul dari Foke-Nara. Jokowi-Ahok meraih 2.472.130 suara atau 53,82, sementara Foke-Nara meraih 2.120.815 suara atau 46,18.Baca Juga: 4 Presiden RI Lahir Bulan Juni, Bung Karno hingga Jokowi
Suami Iriana ini kemudian terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Dalam Pilpres 2014 tersebut, Jokowi terpilih bersama pasangannya, M Jusuf Kalla (JK), setelah mengalahkan duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Pada Pilpres 2019, ayah dari Gibran Rakabuming Raka ini berduet dengan KH Ma'ruf Amin. Pasangan ini menang atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi pun kembali terpilih sebagai presiden. Pada 20 Oktober 2024, masa jabatan Jokowi berakhir.
2. Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok, lahir di Belitung Timur pada 29 Juni 1966. Dia merupakan Gubernur DKI Jakarta pada 2014-2017.Ahok resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2012-2017 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 19 November 2014. Pelantikan tersebut digelar di Istana Negara Jakarta. Sebelumnya, Ahok diberhentikan dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pemberhentian Ahok sebagai Wakil Gubernur dan pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 130/P/2014 tentang Pemberhentian Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan 2012-2017, yang ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 18 November 2014.Sebelumnya, Ahok menjabat Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober 2014 hingga 19 November 2014 menggantikan Jokowi yang menjadi Presiden Indonesia. Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga Mei 2017 alias tidak sampai pada akhir masa jabatannya. Hal ini lantaran dia terjerat kasus penodaan agama.
Ahok yang maju Pilkada Jakarta 2017 bersama Djarot Saiful Hidayat akhirnya kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua. Setelah tak lagi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina pada 2019-2024.
3. Pramono Anung
Pramono Anung Wibowo lahir di Kediri, 11 Juni 1963. Itu artinya, kemarin suami dari Endang Nugrahani ini berusia 62 tahun.Baca Juga: Akankah Jakarta Tetap Menyala di Tangan Pram-Doel?
Pramono dilantik menjadi Gubernur Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025. Didampingi Rano Karno, Pramono memimpin Jakarta lima tahun ke depan.
Pada Pilkada Jakarta 2024, pasangan Pramono Anung-Rano Karno diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hanura. Duet ini mengalahkan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung belasan partai politik dan calon dari jalur perseorangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Sebelum menjadi kepala daerah, Pramono menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) Kabinet Kerja sejak 12 Agustus 2015. Dia diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai Seskab berdasarkan Keppres Nomor 8/P 2015 tanggal 12 Agustus 2015. Saat Jokowi kembali menjadi presiden pada 2019-2024 dan membentuk Kabinet Indonesia Maju, Pramono kembali dipercaya sebagai Seskab. Dia diangkat berdasarkan Keppres Nomor 115/P 2019 tanggal 23 Oktober 2019.
Pramono dikenal sebagai politikus PDIP. Lulusan Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, dan doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjadjaran ini pernah menjadi Wakil Sekjen DPP PDIP.
Pada tahun 2005, Pramono naik jabatan menjadi Sekretaris Jenderal PDIP. Di legislatif, Pramono menjadi anggota DPR sejak 1999. Dia pernah menjabat posisi penting, yakni wakil ketua DPR RI periode 2009-2014.










