Profil Kombes Pol Dicky Sondani, Orang Pertama yang Umumkan Soeharto Wafat Pecah Bintang
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi, rotasi, dan promosi jabatan terhadap 67 Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen). Salah satunya adalah Kombes Pol Dicky Sondani.
Promosi jabatan Kombes Pol Dicky Sondani tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/1084/V/KEP./2025 tertanggal 20 Mei 2025 yang ditandatangani As SDM Kapolri Irjen Anwar.
Dalam SK tersebut, Kombes Pol Dicky Sondani yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Kajian Perpolisian Masyarakat Lemdiklat (Kabagjianpolmas) Waketbid PPITK STIK Lemdiklat Polri mendapat promosi jabatan menjadi Wakapolda Bengkulu. Dia menggantikan Brigjen Pol Solihin yang dimutasi menjadi Wakapolda Sumbar.
Dengan promosi jabatan tersebut, maka Kombes Pol Dicky Sondani mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya menjadi Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol).
“Mutasi ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam mewujudkan pelayanan yang lebih baik, responsif, dan adaptif terhadap tantangan tugas ke depan,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dikutip Jumat (23/5/2025).
Sosok Kombes Pol Dicky Sondani sebenarnya tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Sebab, Dicky merupakan orang pertama yang mengumumkan kepada masyarakat mengenai wafatnya Presiden ke-2 RI Soeharto di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan meninggal dunia pada 27 Januari 2008.
Saat Presiden Soeharto meninggal, Dicky yang kala itu masih berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) menjabat sebagai Kapolsek Kebayoran Baru. Kantor tempatnya bertugas yang hanya berjarak lebih kurang 1 Km dari RSPP Jakarta ini membuatnya bertanggung jawab terhadap keamanan rumah sakit tempat Presiden Soeharto dirawat.
Minggu 26 Januari 2008, Dicky mendapat informasi jika kondisi kesehatan Presiden Soeharto memburuk. Mendapat informasi tersebut Dicky langsung berangkat menuju RSPP Jakarta. Saat itu, Dicky mendapat informasi dari dokter bahwa Presiden Soeharto meninggal dunia.
Dicky kemudian menyiapkan personel dan berkoordinasi dengan TNI. Gerak geriknya yang keluar masuk rumah sakit menarik perhatian wartawan. Saat dicecar wartawan, Dicky mengakui bahwa Presiden Soeharto meninggal pada pukul 13.10 WIB.
Selama berkarier di Korps Bhayangkara, Dicky banyak menduduki jabatan strategis di antara, Kapolsek Metro Kebayoran Baru, Kasubdit Regident Ditlantas Polda Aceh, Kapolres Aceh Tengah. Dia kemudian dimutasi menjadi Kapolres Aceh Tamiang.
Lama bertugas di Aceh, dia dimutasi menjadi Kabid Propam Polda Banten pada 2015, kemudian Dirsabhara Polda Kepri, Kabidhumas Polda Sulsel, dan kembali ke Aceh menjadi Dirlantas Polda Aceh. Kariernya terus meningkat, dia kemudian dipercaya menjadi Kepala Bagian Kajian Perpolisian Masyarakat Lemdiklat Polri sebelum akhirnya kini menjadi Wakapolda Bengkulu.










