Demo Indonesia Gelap, Ribuan Mahasiswa UI Gelar Aksi Besar-besaran Depan Istana Negara

Demo Indonesia Gelap, Ribuan Mahasiswa UI Gelar Aksi Besar-besaran Depan Istana Negara

Nasional | okezone | Senin, 17 Februari 2025 - 12:22
share

DEPOK - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi demonstrasi bertajuk 'Indonesia Gelap' yang digelar serentak pada hari ini, Senin (17/2/2025). Mereka akan bergerak menuju Istana Negara, Jakarta Pusat.

"Massa teman-teman UI kita akan bergabung dengan massa Nasional nanti bersama BEM Seluruh Indonesia, dan bersama aliansi masyarakat Sipil. Kita akan fokuskan massa ini di Istana Negara, apabila tidak sampai ke sana mungkin kita akan mentok di Patung Kuda," kata Ketua BEM UI, Iqbal Cheisa Wiguna di halaman FISIP UI, Depok, Senin (17/2/2025).

Sejumlah mahasiswa UI sudah berkumpul. Mereka terlihat kompak mengenakan almamater kuning yang dipadukan dengan kaus berwarna hitam.

Sebelum berangkat, Iqbal bersama pengurus BEM UI dengan menggunakan mobil komando juga sempat mengajak seluruh mahasiswa UI yang berada di fakultas masing-masing untuk ikut bergabung dalam demonstrasi bertajuk 'Indonesia Gelap' ini.

Iqbal meyakini, seluruh mahasiswa di fakultas di UI akan ikut serta untuk jalan bersama menuju Istana Negara.

"Teman-teman mahasiswa UI akan ada 1.000 orang yang akan bergabung bersama-sama untuk menuntut pemerintah," ujarnya.

Iqbal menyebut, setidaknya ada lima tuntutan yang akan disuarakan dalam aksi nanti. Pertama, mahasiswa UI menuntut pemerintah mencabut instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025 terkait dengan efisiensi anggaran yang dinilai kurang tepat.

Kedua, terkait dengan evaluasi makan bergizi gratis (MBG). Mahasiswa UI melihat banyak hal-hal yang kurang tepat terkait dengan program ini.

 

Ketiga, terkait dengan RUU Minerba. Mahasiswa UI melihat ada salah satu pasal dalam RUU Minerba ini yang menyebutkan bahwa kampus dapat mengelola izin terkait dengan tambang.

Keempat, mahasiswa UI melihat banyak sekali inkonsisten dari pemerintah dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang ada. Dan yang kelima terkait dengan bagaimana tunjangan kinerja dosen dan tenaga pendidik dapat dicairkan.

"Itu adalah tuntutan-tuntutan yang sedang kita perjuangkan," pungkas Iqbal Cheisa.

Topik Menarik