Wasiat Tanri Abeng Sebelum Wafat, Ingin Generasi Muda Indonesia Meneruskan Cita-citanya

Wasiat Tanri Abeng Sebelum Wafat, Ingin Generasi Muda Indonesia Meneruskan Cita-citanya

Nasional | okezone | Minggu, 23 Juni 2024 - 12:17
share

JAKARTA - Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng, Emil Abeng sempat berwasiat sebelum meninggal dunia bahwa ia ingin generasi muda meneruskan cita-citanya. Tanri mau Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dikembangkan agar tak kalah dari bangsa lain.

Hal itu diungkapkan oleh anak sulung Tanri Abeng, Emil Abeng kepada wartawan di rumah duka Jalan Simpruk Golf XIII, Jakarta Selatan, Minggu (23/6/2024).

Tanri Abeng wafat di Rumah Sakit Medistra Jakarta pada dini hari tadi dalam usia 82 tahun. Jenazahnya akan dimakamkan siang ini di pemakaman keluarga Tanri Abeng University, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Pak Tanri ditawarkan untuk ditempatkan di Taman Makam Pahlawan, tapi beliau merasa pahlawan itu bisa di mana saja. Kebetulan kita ada makam keluarga di Tanri Abeng University, istri almarhum, ibu saya disana jadi akan dimakamkan di sana pada ba'da Dzuhur," ujar Emil.

Menurutnya, selama hidup ayahnya selalu pandai bersyukur. Tanri Abeng awalnya bercita-cita menjadi seorang buruh, tapi kemudian bisa menjadi menteri dan disegani sampai dunia internasional. Ia ingin SDM generasi muda Indonesia dikembangkan hingga bisa menjadi pemain global.

"Terima kasih pada masyarakat telah diberikan kesempatan untuk bapak kami almarhum Tanri Abeng. Saya yakin dan saya sering dengar, beliau ingin banyak generasi muda untuk meneruskan cita-citanya dia. Dia menunjukkan seorang dari kepulauan kecil atau Selayar yang bahasa Indonesia 50-60 tahun yang lalu belum bagus, bisa menjadi pemain global," tuturnya.

"Jadi, itu yang ingin beliau inspirasikan dan ingin sekali bahwa Indonesia dan SDM itu harus dikembangkan, jangan kalah sama yang lain. Nah, itu bisa," katanya.

Emil menambahkan, diharapkan almarhum bisa menjadi sosok yang menginspirasi generasi muda Indonesia ke depannya. Adapun pesan yang disampaikan ke anak cucunya, salah satunya untuk hidup secukupnya dan banyak berteman, tidak usah mencari musuh, dan membantu banyak orang.

"Lalu, apapun yang dilempar ke kami itu adalah cobaan, dan cobaan itu tantangan untuk mencari solusi yang baru," katanya.

Topik Menarik