Peristiwa 3 Mei: Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Sabet Juara Dunia

Peristiwa 3 Mei: Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Sabet Juara Dunia

Nasional | okezone | Jum'at, 3 Mei 2024 - 05:19
share

JAKARTA Sejumlah catatan sejarah dan peristiwa penting terjadi pada tanggal 3 Mei. Salah satunya saat petinju Indonesia Ellyas Pical rebut gelar tinju IBF.

Selain peristiwa tersebut, masih ada sejumlah catatan menarik lainnya yang terjadi pada 3 Mei. Berikut adalah beberapa peristiwa atau sejarah pada 3 Mei seperti yang dirangkum Okezone:

1937 - Novel Gone With The Wind Raih Pulitzer

Gone With The Wind adalah novel karya Margaret Mitchell yang diterbitkan pada 1936 dan memenangkan Penghargaan Pulitzer pada 1937. Ini salah satu novel terpopuler sepanjang masa. Adaptasi layar lebarnya yang dirilis pada 1939 berhasil memecahkan rekor jumlah Oscar.

Novel ini bercerita tentang kisah seorang wanita berjiwa pemberontak dari Georgia yang bernama Scarlett O'Hara dan hubungannya dengan sahabat, keluarga, dan kekasihnya di tengah perang saudara AS, serta masa "Rekonstruksi". Novel ini juga bercerita tentang cinta yang tumbuh antara O'Hara dan Rhett Butler.

Pada 1938, kisah ini diangkat ke layar lebar dan dibintangi Clark Gable sebagai Rhett Butler dan Vivien Leigh sebagai Scarlett O'Hara. Film ini mulai diputar di Atlanta, Georgia pada 15 Desember 1939 dengan biaya produksi sekitar US$4 juta. Film ini mendapatkan 13 nominasi Oscar dan memenangkan delapan di antaranya.

1985 - Ellyas Pical Juara Dunia IBF

Ellyas Pical lahir di Ullath, Saparua, Maluku Tengah, Maluku, pada 24 Maret 1960. Ia adalah petinju asal Indonesia dan merupakan juara dunia pertama dari Indonesia. Ellyas Pical juga merupakan putra daerah anak negeri Ullath, ia merupakan keturunan dari keluarga besar Pical.

Ia merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior (atau kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada 3 Mei 1985. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju Australia, Wayne Mulholland, 25 Agustus 1985, Pical harus mengakui keunggulan petinju Republik Dominika, Cesar Polanco dengan angka di Jakarta.

Namun, Pical mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas Polanco dengan balik memukul KO Polanco pada pertandingan kedua di Jakarta, 5 Juli 1986.

Sempat mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan, Dong-chun Lee, langkah Pical terhenti setelah menyerah dari petinju Thailand, Khaosai Galaxy dengan KO pada ronde 14, pada 1987.

Setelah terjadi pergulatan batin berbulan-bulan karena depresi pasca kekalahan melawan Galaxy, Pical mampu bangkit dan merebut gelar IBF kelas bantam yunior kembali dari sang juara bertahan waktu itu Tae-ill Chang, juga dari Korea Selatan.

Gelar ini sempat bertahan sampai 2 tahun, hingga akhirnya Pical harus terbang ke Ronoake, Virginia, Amerika Serikat untuk mempertahankan gelar melawan Juan Polo Perez dari Kolombia, 4 Oktober 1989, dan Pical harus menyerahkan gelarnya setelah kalah angka.

Topik Menarik