Perampok hingga Pemberontakan Ganggu Keamanan Kerajaan Pajang Pasca Sultan Hadiwijaya Wafat

Perampok hingga Pemberontakan Ganggu Keamanan Kerajaan Pajang Pasca Sultan Hadiwijaya Wafat

Nasional | okezone | Minggu, 14 April 2024 - 05:02
share

SULTAN HADIWIJAYA penguasa Pajang dikisahkan meninggal usai kalah perang melawan Kerajaan Mataram. Sepeninggal Sultan Hadiwijaya itulah wilayah Pajang konon menjadi tidak kondusif. Berbagai konflik bermunculan, yang melibatkan beberapa orang di luar Pajang sendiri.

Hal ini ditambah dengan banyaknya orang-orang Demak yang hijrah ke Pajang, setelah adipatinya dikukuhkan sebagai raja Pajang yakni Arya Pangiri. Membanjirnya imigran dari Demak ke Pajang ini membuat masalah di Pajang semakin kompleks. Tanah-tanah Pajang yang awalnya sepenuhnya milik warga Pajang, akhirnya harus dibagi dengan warga imigran dari Demak.

Raja kemudian membuat kebijakan agar tanah-tanah yang ada sebagian, diberikan kepada para pendatang, karena mereka juga butuh tempat tinggal dan lahan pertanian. Kebijakan ini membuat rakyat Pajang tidak terima.

Tak ayal dikisahkan pada "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II" muncullah gesekan antara warga imigran, dengan warga lokal pun semakin keras. Warga Pajang yang dikurangi tanahnya melakukan penentangan terhadap raja.

Konflik semakin memanas ketika sejumlah jabatan di istana Pajang diperuntukkan buat orang-orang Demak. Sebagian rakyat Pajang yang kecewa dengan kebijakan raja yang baru itu, kemudian melakukan pemberontakan Sebagian ada yang berubah menjadi perampok, penyamun, pencuri, dan sejenisnya, untuk membuat Pajang tidak stabil.

Sebagian rakyat Pajang lainnya ada yang memilih untuk hijrah ke Mataram. Sebab mereka merasakan bahwa di Pajang kehidupan mereka tidak aman dan tidak nyaman. Mataram yang saat itu tengah berkembang sebagai kota baru tampak lebih menarik, karena selain daerahnya subur, keamanan di daerah ini juga terjamin.

Topik Menarik