PDIP soal Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo : Nanti Setelah Keputusan MK

PDIP soal Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo : Nanti Setelah Keputusan MK

Nasional | okezone | Rabu, 10 April 2024 - 20:03
share

JAKARTA - Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto buka suara soal rencana pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya pertemuan kedua tokoh bisa saja terwujud pada momen yang tepat, setelah ada hasil putusan sengketa Pipres 2024 yang sedang disidang di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Pada momentum yang tepat terutama nanti setelah sidang di MK diambil suatu keputusan yang kita harapkan keputusan dari hakim MK betul-betul mengedepankan sikap kenegarawanan. Sebagaimana yang ditulis oleh ibu Megawati Soekarnoputri, kenegarawanan hakim MK," ucao Hasto kepada wartawan di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024).

Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani yang menyanbangi rumah Megawati di hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Kala itu, Rosan yang mengenakan batik pola kotak-kotak itu, tiba di rumah Megawati pada pukul 10.40 WIB. Sesampainya, Rosan langsung masuk ke dalam rumah Mega. Tak lama, dia pun keluar tanpa mengatakan apapun kepada awak media di lokasi.

Di sisi lain, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kedatangan Rosan tersebut murni silaturahmi kepada Mega. Dalam perbincangan keduanya, Hasto mengungkapkan jika Mega bercerita tentang masa perjuangannya dulu di PDIP.

"Tadi saya mendampingi Ibu, ketika menerima mas Rosan. Ibu lebih banyak cerita tentang pengalaman ibu ketika masa2 perjuangan di PDIP. Cerita pengalaman di Papua, cerita pengalaman di Maluku, sehingga cerita tentang hidup itu penuh dengan perjuangan," kata Hasto kepada wartawan.

Hasto menegaskan, kedatangan Rosan ke Teuku Umar untuk silaturahmi dalam rangka hari raya lebaran, tak ada sangkut pautnya dengan politik.

"Tidak ada (pesan dari Prabowo) Jadi ini murni silaturahim dalam rangka Idulfitri, saling maaf memaafkan, dan tidak ada yang terkait dengan politik kekuasaan," ucap Hasto.

Topik Menarik