Wapres Maruf Amin Ingatkan Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Wapres Maruf Amin Ingatkan Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Nasional | okezone | Rabu, 3 April 2024 - 04:59
share

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengingatkan keutamaan malam Lailatul Qadar atau malam yang lebih baik dari malam 1000 bulan saat memberikan tausiyah sebelum salat Tarawih berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada malam ke-23 Ramadan 1445 H atau Selasa (2/4/2024).

Wapres menjelaskan mengenai keutamaan ibadah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, terutama karena adanya malam Lailatul Qadar.

Kenapa dinamakan Lailatul Qadar, banyak istilah. Ada yang mengartikan malam yang punya nilai tinggi karena waktu diturunkannya Al Quran, diturunkannya malaikat, dan turun berkah, rahmat. Karena Lailatul Qadar itu [memiliki keistimewaan] pahala yang luar biasa sama [atau setara] dengan 1000 bulan kalau kita menggunakannya dengan baik, ungkapnya.

Tidak hanya itu, kata Wapres, malam-malam terakhir bulan Ramadan sangat istimewa karena banyak malaikat yang turun ke bumi untuk mendengarkan suara terindah yang tidak ada di langit. Adapun suara tersebut adalah suara tangis orang berdosa yang sedang bertaubat menyesali dosa-dosanya.

Tangisan orang yang berdosa itu lebih disukai oleh Allah daripada teriakan orang bertasbih, itu hadis qudsinya begitu. Nah, pada malam-malam akhir Ramadan itu banyak orang berdosa yang menangis, kata malaikat, mari kita turun ke bumi, mari kita dengarkan sesuatu yang dicintai Allah daripada tasbih kita, ungkap Wapres.

Kalau di langit itu, tidak ada orang menangis, adanya orang yang bertasbih saja. Orang yang menangis itu di bumi karena di sana malaikat semua tidak ada yang maksiat, sambungnya.

Namun demikian, menurut Wapres, suara tangisan tersebut tidak hanya sebatas tangisan orang berdosa yang bertaubat, tetapi juga tangisan orang saleh yang takut ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT.

Jadi yang menangis itu bukan hanya orang yang meninggalkan salat [misalnya], yang dulunya berdosa, tapi orang yang justru makin banyak amalnya, tetapi makin takut kepada Allah, sebutnya.

Selain itu, sebut Wapres, malaikat turun ke bumi pada malam-malam akhir bulan Ramadan, juga bukan hanya untuk mendengarkan suara terindah, tetapi juga untuk melihat pemandangan terindah yang tidak ada di langit, yakni pemandangan orang kaya dermawan yang memberi sedekah kepada orang miskin.

Dan yang tidak ada pemandangan di langit itu, orang-orang kaya yang memberikan sodaqoh, kemudian mereka memberi makan orang-orang miskin, orang-orang miskin memakan, berbuka, bersahur daripada sadaqahnya orang kaya [tersebut], itu juga yang ingin dilihat oleh para malaikat, sebab di langit tidak ada orang sedekah-sedekah, pungkasnya.

Bertindak sebagai imam salat Isya dan Tarawih pada kesempatan ini, H.A. Husni Ismail, dan bertugas sebagai Bilal, H. Saiful Anwar.

Topik Menarik