BMKG Sebut Water Hotspot Indonesia Tak Separah India, Tapi...

BMKG Sebut Water Hotspot Indonesia Tak Separah India, Tapi...

Nasional | bandungraya.inews.id | Senin, 1 April 2024 - 22:30
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kepala Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyatakan, jika perubahan iklim memberikan tekanan besar pada sumber daya air.

Berdasarkan laporkan organisasi meteorologi dunia atau World Meteorological Organization (WMO), bahwa pola debit sungai dan aliran yang masuk ke waduk pada tahun 2022 lebih kering daripada kondisi normalnya.

"WMO melaporkan terjadinya global water hotspot jadi perubahan iklim memberikan tekanan kepada sumber daya air sehingga menimbulkan water hotspot. Water hotspot itu bahasa mudahnya kekeringan," ucap Dwikorita dalam Konferensi Pers Road to 10th World Water Forum, Senin (1/4/2024).

Dwikorita mengatakan, dampak kekeringan tersebut merata secara global atau hampir di seluruh belahan dunia.

"Dan dampak lanjutnya ini merupakan challenge kita semua," ujarnya.

Menurutnya, adanya perubahan iklim, kekeringan, kelangkaan air dan juga terlalu banyaknya air itu akan berdampak pada meningkatnya kerentanan di kawasan penyedia pangan pada abad ke-21 yaitu di tahun 2050.

"Jadi lumbung-lumbung pangan dunia itu akan mengalami kerentanan dan organisasi pangan dunia menyatakan lebih dari 500 juta petani skala kecil yang menghasilkan 80 persen sumber pangan dunia, merupakan kelompok paling rentan terhadap perubahan iklim," jelasnya.

Dwikorita menyebut, Indonesia sendiri masih berada di atas menengah atau belum separah di India.

"Tapi dampaknya kita tidak bisa melakukan impor kalau misalnya kita langka pangan kita tidak bisa mengimpor karena negara lumbung lumbung pangan itupun lebih mengalami krisis sehingga ini dialami semuanya secara bersama sama," katanya.

Oleh karena itu, melalui forum World Water Forum (WWF) ke-10 nanti seluruh bangsa akan membahas serius perubahan iklim serta dampaknya terhadap sumber daya air.

"Inilah 10th World Water Forum dengan tema besar Water For Shared Prosperity dengan spirit kolaborasi multi sektor, multi pihak, multi bangsa bangsa dalam rangka untuk mengahadapi dan mengatasi bersama persoalan global ini," tandasnya.

Topik Menarik