Kisah Pangeran Diponegoro Disatroni Ratu Kidul saat Bersemedi

Kisah Pangeran Diponegoro Disatroni Ratu Kidul saat Bersemedi

Nasional | okezone | Minggu, 31 Maret 2024 - 05:08
share

JAKARTA - Saat usia sekitar 20 tahun, Pangeran Diponegoro memulai perjalanan spiritual ke selatan Yogyakarta. Di sana, ia mendalami aktivitas meditasi untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Selain itu, sang pangeran juga melakukan ziarah ke beberapa situs suci di selatan Yogyakarta, termasuk Parangtritis dan Parangkusumo, sekitar tahun 1805. Selama masa pemerintahannya yang baru dimulai, ia sering melakukan kunjungan rutin ke tempat-tempat tersebut, bahkan kadang-kadang tinggal di Mancingan selama beberapa hari.

Di sepanjang pantai Parangkusumo, Parangwedang, dan Parangtritis, didirikan pondok-pondok kecil sebagai tempat untuk meditasi dan upacara keagamaan. Upacara tersebut diadakan sebagai penghormatan kepada Dewi Pantai Laut Selatan. Di Parangtritis, juga dibangun sebuah pesanggrahan kayu tempat Sultan dan pengiringnya menginap selama kunjungan mereka.

Menurut catatan Peter Carey dalam bukunya "Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro: 1785 : 1855", pemeliharaan bangunan-bangunan tersebut, termasuk makam Syekh Maulana, didanai oleh keraton dengan mengangkat sejumlah juru kunci yang dikenal sebagai wong putihan oleh penduduk setempat karena sering mengenakan pakaian putih.

Pada Mei 1812, seorang pengunjung asal Belanda mencatat adanya beberapa wong putihan atau juru kunci bersama seorang pemuda Jawa yang sedang menunaikan ibadah di Parangtritis. Penduduk setempat juga sering mendatangi tempat tersebut untuk berdoa atau meminta petunjuk saat mereka mengalami kesulitan.

Topik Menarik