Tuban Diguncang Gempa M6,5, BNPB: Puluhan Bangunan Rusak dan 5 KK Terdampak

Tuban Diguncang Gempa M6,5, BNPB: Puluhan Bangunan Rusak dan 5 KK Terdampak

Nasional | okezone | Jum'at, 22 Maret 2024 - 17:49
share

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan gempa dengan kekuatan M6,5 yang mengguncang Tuban, Jawa Barat telah menyebabkan puluhan bangunan berupa rumah, Balai Desa, Rumah Sakit hingga sekolah rusak dan 5 KK terdampak.

Tercatat gempa bumi terakhir terjadi dengan parameter update dengan magnitudo M6,5 pada Jumat 22 Maret 2024 pukul 15.52.58 WIB. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,92 LS ; 112,35 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 12 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melaporkan gempa bumi ini merupakan bagian rangkaian gempa bumi Laut Jawa M6,0 yang terjadi pada pukul 11:22:45 WIB. Hingga pukul 16.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 22 (dua puluh dua) aktivitas gempabumi, ungkap dalam keterangan resminya.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang atau pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan), daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kab. Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Daerah Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasi, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), dan daerah Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

Berdasarkan laporan dari masyarakat gempabumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami, ujar Daryono.

Topik Menarik