Praktek Culas IRT dan Dua Karyawannya di Malang Selewengkan Beras Subsidi Bulog

Praktek Culas IRT dan Dua Karyawannya di Malang Selewengkan Beras Subsidi Bulog

Nasional | okezone | Selasa, 19 Maret 2024 - 01:14
share

MALANG - Ibu rumah tangga (IRT) di Malang yang ditetapkan sebagai tersangka penyelewengan beras subsidi Bulog SPHP membutuhkan waktu cepat, untuk memindahkan isinya. Isi beras Bulog Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu dipindahkan ke kemasan beras premium merk Raja Lele kemasan 25 kilogram dan kemasan 5 kilogram merk Ramos Bandung, dengan harga jauh lebih mahal.

Enik Hariyanti (37) warga Jalan Kubu RT 19 RW 2, Dusun Krajan, Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, dibantu satu karyawannya EAP (35) warga Kelurahan Mergosono, Kota Malang, mempraktekkan bagaimana pemindahan isi beras Bulog SPHP ke kemasan premium.

Enik memerintahkan ke karyawannya untuk memindahkan beras Bulog dengan gayung yang sudah disiapkan. Kemudian beras yang sudah dipindahkan ke kemasan beras premium ditimbang terlebih dahulu, sesuai berat kemasan.

Artinya jika berat kemasan 25 kilogram berat beras disesuaikan, begitu juga untuk kemasan beras premium seberat 5 kilogram. Setelah itu beras kembali ditimbang dan langsung dijahit dengan mesin jahit.

Tampak tak perlu waktu satu menit dalam pengemasan ulang beras premium berisikan beras Bulog SPHP, untuk kemasan 5 kilogram. Sementara untuk beras seberat 25 kilogram memakan waktu sekitar dua menit saat pemindahannya.

"Sudah beroperasi selama kurang lebih lima bulan keuntungan yang didapat tersangka kurang lebih Rp 45 juta," ucap Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih, saat rilis di Mapolres Malang, Kepanjen, Senin (18/3/2024).

Pihak Satgas Pangan Polres Malang berhasil mengamankan 2 ton lebih beras SPHP yang disalahgunakan. Beras jumlah itu sebagian sudah dikemas ke kemasan lima kilogram merk Ramos Bandung, sebanyak 89 karung siap jual, dengan total berat 445 kilogram.

"Kemudian ada 18 karung beras seberat 25 kilogram yang dikemas pada kemasan merk Raja Lele, dengan total berat 450 kilogram," ungkap Imam Mustolih.

Topik Menarik