Kesaktian Penasihat Raja Airlangga Kalahkan Pesihir Pengguna Ilmu Hitam

MPU Barada menjadi penasihat Airlangga ketika berkuasa di Kerajaan Kahuripan. Sosok Mpu Barada ini konon memiliki kesaktian yang cukup tinggi sehingga ia diajukan Airlangga melakukan perlawanan ke seorang wanita pengguna ilmu hitam.

Cerita perlawanan Mpu Barada ke wanita pemilik ilmu hitam ini tercantum dalam Serat Calon Arang, yang merupakan cerita rakyat Jawa dan Bali dari abad ke-12. Tidak diketahui secara pasti siapa lagi yang mengarang cerita ini. Tetapi salinan teks latin yang sangat penting berada di Belanda, yaitu di Bijdragen Koninklijke Institut.

Saat itu dikisahkan ada seorang janda pemilik ilmu hitam yang sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit. Dikutip dari "Babad Tanah Jawi", dari Soedjipto Abimanyu, hal ini dikisahkan sampai membuat keresahan di mata masyarakat umum kala itu.

Calon Arang ini mempunyai seorang putri bernama Ratna Manggali, yang meskipun cantik, tidak mendapatkan seorang suami karena orang-orang takut pada ibunya. Karena kesulitan yang dihadapi oleh putrinya Calon Arang marah, dan ia pun berniat membalas dendam dengan menculik seorang gadis muda.

Gadis tersebut ia bawa ke sebuah kuil untuk dikorbankan kepada Dewi Durga. Hari berikutnya banjir besar melanda desa tersebut, dan banyak orang meninggal dunia. Penyakit pun bermunculan, Raja Airlangga yang mengetahui hal tersebut meminta bantuan penasehatnya Mpu Bharada, untuk mengatasi masalah ini.

Lalu Mpu Bharada mengirimkan seorang prajurit bernama Mpu Bharada untuk dinikahkan kepada Ratna Manggali. Keduanya menikah besar-besaran dengan pesta yang berlangsung tujuh hari tujuh malam, dan keadaan pun kembali normal. Calon Arang konon mempunyai sebuah buku yang berisi ilmu-ilmu sihir.