Film Dirty Vote jadi Trending Topik dan Viral, Berkisah tentang Kecurangan Pemilu 2024

Film Dirty Vote jadi Trending Topik dan Viral, Berkisah tentang Kecurangan Pemilu 2024

Nasional | medan.inews.id | Senin, 12 Februari 2024 - 12:32
share

JAKARTA, iNewsMedan.id - Dirty Vote, sebuah film dokumenter yang dibuat oleh tiga pakar hukum tata negara, mengungkap kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Film dokumenter Dirty Vote menampilkan pandangan dari tiga ahli hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar. Film ini pertama kali ditayangkan di kanal YouTube Dirty Vote pada hari Minggu, 11 Februari 2024.

Menurut pernyataan resmi terkait peluncuran film tersebut pada Minggu, 11 Februari 2024, ketiganya menjelaskan bagaimana berbagai instrumen kekuasaan digunakan untuk memenangkan pemilu, bahkan jika hal itu merusak prinsip-prinsip demokrasi.

Bivitri menjelaskan bahwa Dirty Vote menggambarkan kerusakan dalam demokrasi di Indonesia, bukan hanya sebatas hasil dari Pemilu. Film ini menyoroti pentingnya menjalankan proses pemilu secara adil sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusi.

Sebelum 14 Februari, mereka membahas tentang penyalahgunaan kekuasaan, termasuk praktik nepotisme yang bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum dalam negara demokratis.

Bivitri menekankan pentingnya tanggapan publik terhadap praktik kecurangan dalam Pemilu 2024.

Feri Amsari menyatakan bahwa membiarkan kecurangan dalam pemilu sama dengan merusak bangsa Indonesia. Dia menyoroti bahwa kekuasaan memiliki batas dan harus digunakan untuk kepentingan rakyat. Rezim yang hanya memperpanjang kekuasaannya demi kepentingan pribadi dianggap sebagai kekuasaan yang buruk.

Film dokumenter Dirty Vote disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, yang mengatakan bahwa film ini menjadi sarana edukasi bagi publik di tengah masa tenang pemilu.

Sebanyak 20 lembaga terlibat dalam pembuatan film ini, termasuk Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, LBH Pers, dan YLBHI.

Topik Menarik