Doa Keluarga Korban 1998 di Depan Istana: Kami Berkali-kali Dikhianati

Doa Keluarga Korban 1998 di Depan Istana: Kami Berkali-kali Dikhianati

Nasional | okezone | Minggu, 11 Februari 2024 - 12:42
share

JAKARTA - Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) menggelar doa bersama di depan Istana Kepresidenan. Mereka memanjatkan sejumlah harapan kepada sang pecipta, di mana dalam doanya, mereka bilang telah berkali-kali dikhianati pemimpin negeri ini.

Sebanyak 30 orang dari keluarga korban pelanggaran HAM 1998 saling menguatkan dengan doa yang khidmat. Mereka pun meminta agar Indonesia terbebas dari calon pemimpin yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), dan pernah terlibat dalam penculikan anggota keluarganya.

Sekretaris IKOHI, Zaenal Muttaqin mengatakan, pihaknya sengaja berdoa di depan istana sebagai simbol bahwa negara belum memberikan keadilan dan penjelasan soal keluarganya yang hilang sejak 1998.

"Jadi kami hari ini melaksanakan doa bersama keluarga, untuk menyelamatkan negeri ini dari capres pelanggar HAM, capres yang telah memerintahkan penculikan kepada keluarga kami," kata Zaenal di sebrang Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2024).

Para keluarga korban, kata Zaenal, tidak ingin Indonesia dipimpin oleh orang yang mempunyai rekam jejak dengan pelanggaran HAM.

"Kami ingin negara ini selamat dari orang yang pernah melakukan kejahatan kejam, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan yang berlangsung hingga kini," katanya.

Zaenal mengatakan, setidaknya para keluarga menginginkan informasi apakah korban penculikan 1998 masih hidup atau tidak.

"Karena kami yakin apabila pelanggar ham jadi presiden, maka kasus ini tidak akan dituntaskan," katanya.

Berikut salah satu doa yang dipanjatkan dalam kegiatan tersebut:

Gusti Allah yang maha baik,

Hari ini kami berkumpul di sini, depan Istana Negara, jumlah kami memang hanya puluhan, tapi kami membawa doa-doa, membawa suara hati yang paling tulus dari ribuan kawan-kawan kami di luar sana.

Topik Menarik