Momen Raja Mataram Terpaksa Mengungsi Akibat Perseteruan Keluarga dan Kutukan

Momen Raja Mataram Terpaksa Mengungsi Akibat Perseteruan Keluarga dan Kutukan

Nasional | okezone | Rabu, 7 Februari 2024 - 07:45
share

PERSETERUAN keluarga dua penerus trah Kerajaan Mataram berimbas pada mengungsinya sang raja. Pergolakan internal sendiri terjadi antar keluarga yang melibatkan Sultan Amangkurat III dengan Pangeran Puger.

Kala itu Pangeran Puger Berhasil menggulingkan pemerintahan Sultan Amangkurat III ketika berkuasa di Kesultanan Mataram. Memang semasa Sultan Amangkurat II wafat, seharusnya tahta Mataram jatuh kepada Pangeran Puger.

Bahkan dukungan kepada Pangeran Puger untuk naik tahta menggantikan Sultan Amangkurat II mengalir, dari pejabat yang tidak menyukai pemerintahan Raja Amangkurat III. Hal ini membuat Amangkurat III resah.

Trik politik pun dilakukan oleh Sultan Amangkurat III dengan menceraikan Raden Ayu Himpun dan mengangkat permaisuri baru seorang gadis dari Desa Onje, sebagaimana dikutip dari buku "Babad Tanah Jawi" tulisan Soedjipto Abimanyu. Tekanan terhadap keluarganya membuat Raden Suryokusumo putra Pangeran Puger, memberontak. Amangkurat III yang ketakutan segera mengurung Pangeran Puger sekeluarga.

Mereka kemudian dibebaskan kembali atas bujukan Patih Sumabrata. Dukungan terhadap Pangeran Puger untuk merebut tahta kembali mengalir. Akhir tahun 1704, Amangkurat III mengirim utusan untuk membunuh Pangeran Puger sekeluarga. Tetapi sasarannya itu lebih dahulu melarikan diri ke Semarang.

Di Semarang inilah Pangeran Puger mendapat dukungan dari VOC, tentu saja VOC mengajukan syarat-syarat yang menguntungkan Belanda. Ia pun mengangkat dirinya sebagai raja bergelar Pakubuwana I. Gabungan pasukannya bergerak tahun 1705 untuk merebut kembali Mataram di Kartasura.

Topik Menarik