Guru Besar dan Alumni UI Resah Atas Hancurnya Demokrasi di Indonesia

Guru Besar dan Alumni UI Resah Atas Hancurnya Demokrasi di Indonesia

Nasional | okezone | Jum'at, 2 Februari 2024 - 11:33
share

DEPOK - Puluhan guru besar dan alumni Universitas Indonesia (UI) menyampaikan keresahan atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi di Indonesia menjelang Pemilu Serentak 2024 mendatang.

Adapun keresahan disampaikan di Halaman Rektorat Kampus UI, Depok, Jawa Barat pada Jumat (2/2/2024).

"Kami, Sivitas Akademika Universitas Indonesia prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi. Hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama korupsi dan nepotisme telah menghancurkan kemanusiaan, dan merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik, dan berbagai kelayakan hidup," kata Ketua Dewan Guru Besar UI dijabat oleh Prof. Harkristuti Harkrisnowo.

Ia mengatakan, keserakahan atas nama pembangunan tanpa naskah akademik berbasis data, tanpa kewarasan akal budi dan kendali nafsu keserakahan, telah menyebabkan semakin punahnya sumberdaya alam hutan, air, kekayaan di bawah tanah dan laut, memusnahkan keanekaragaman hayati, dan hampir semua kekayaan bangsa ini.

"Mereka lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai, ada orang-orang, flora dan fauna, dan keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat, bangsa kita," tambahnya.

Pantauan MNC Portal Indonesia dilokasi puluhan guru besar long march dari Balai Sidang menuju Area Halaman Rektorat UI berjalan kaki mengenakan toga. Selain itu terlihat pula nyanyian Hymne Guru Besar, Hymne UI hingga Lagu 'Maju Tak Gentar' berkumandang dinyanyikan guru besar dan alumni UI tersebut.

Topik Menarik