Arogan, Aparat Keamanan Diduga  Aniaya Warga yang Bentangkan Spanduk Saat Kunjungan Jokowi

Arogan, Aparat Keamanan Diduga Aniaya Warga yang Bentangkan Spanduk Saat Kunjungan Jokowi

Nasional | belu.inews.id | Rabu, 31 Januari 2024 - 21:22
share

GUNUNGKIDUL, iNewsBelu.id Seorang warga di Gunungkidul dianiaya aparat keamanan gegara membentangkan spanduk ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (30/1/2024). Spanduk tersebut bertuliskan

Selamat Datang Pak Presiden Jokowi. Kami sudah pintar, Kami pilih Ganjar. Spanduk tersebut dibentangkan tepat ketika Presiden Jokowi berhenti di depan Pasar Argosari Wonosari.

Korban langsung diamankan dua aparat berpakaian sipil. Tampak korban dipukul di bagian rahang hingga berdarah. Setelah itu, dibawa ke rumah sakit. "Korban adalah warga Gunungkidul. Bukan kader PDIP," kata Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Surbekti Kuntariningsih.

Melihat kejadian itu, Enang yang juga yang Ketua DPC PDIP Gunungkidul sontak marah hingga terlibat adu mulut dengan aparat keamanan yang menganiaya korban.

"Saya dan seluruh jajaran pengurus DPC PDIP Gunungkidul mengutuk keras atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan," kata Endah.

Dia menilai aparat keamanan telah semena-mena terhadap rakyat yang ingin bertemu dengan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Gunungkidul.

Menurut Endah, sudah tidak saatnya lagi di saat era demokrasi aparat keamanan bertindak seperti itu. "Lantas apa yang ditakutkan seorang presiden dari sebuah spanduk. Spanduk itu tidak berisi ancaman," kata dia.

Endah menilai aparat keamanan bertindak arogan. Karena sebenarnya PDIP yang sudah 10 tahun ini berjuang untuk Jokowi untuk memperjuangkan menjadi presiden dengan keringat darah dan air mata ingin bertemu.

Kacang ora lali lanjaran. Jangan lupa akan dari mana beliau berasal. Harapan kami ketika beliau bertemu dengan kita maka beliau ingat perjuangan 2014 dan 2019 yang lalu," kata dia. Terkait dengan kejadian itu, Endang mengaku akan berkonsultasi ke DPP. "Kami akan berkonsultasi dengan DPP," ucapnya.

Topik Menarik