Sikapi Pernyataan Guntur soal Semua Bisa Diurus jika Menang Pilpres, Begini Respons Ganjar

Sikapi Pernyataan Guntur soal Semua Bisa Diurus jika Menang Pilpres, Begini Respons Ganjar

Nasional | sindonews | Selasa, 30 Januari 2024 - 10:44
share

Putra pertama mantan Presiden Soekarno, Guntur Soekarnoputra mengajak masyarakat memenangkan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Kalau Ganjar-Mahfud menang, dia merasa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa diurus.

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo turut mengamini bila semua dapat diatur jika dirinya dan Mahfud menang Pilpres 2024.

"Bisa lah. Kan gini yang bersaing dan bertanding itu sesama anak bangsa. Kebetulan hari ini 3 paslon. Tiga-tiganya berkewarganegaraan Indonesia. Tiga-tiganya sebenarnya kita bersaudara," kata Ganjar di Rumah Makan 88, Ambon, Maluku, Senin (29/1/2024).

Jika tidak sedang berkontestasi di Pilpres, 3 kandidat dapat duduk bersama untuk berdiskusi. Namun, nuansa Pilpres memang dominan.

"Kalau hari ini 3 pasangan tidak bertanding dan kita ketemu pasti kita bisa ngopi bareng, diskusi bareng kok, tapi karena sekarang sedang bertanding, maka nuansa kontestasinya memang dominan dan itu biasa saja," ungkap Ganjar.

Kendati demikian, dia merasa semua dapat diurus jika Ganjar-Mahfud menang. Pasalnya, Ganjar mengatakan, kandidat yang kalah tidak mungkin ditinggalkan.

"Maka kalau salah satu sudah menang katakan, saya menang sama Pak Mahfud. Bagaiamana mereka bisa kita urus? Jelas lah, jelas sesama anak bangsa masa nggak gitu ya," ucapnya.

"Artinya pasti beliau-beliau juga pilihan-pilihan dari masing-masing partai yang terbaik, putra terbaik, maka pasti akan kita ajak bicara, nggak mungkin kita tinggalkan," sambungnya.

Menurut dia, arti mengurus bukan ajakan kerja sama. Namun, juga diajak menjadi oposisi. "Bisa saja kita partnership dengan mereka atau kemudian jangan-jangan dengan pola check and balance model seperti oposisi itu juga bisa dilakukan, karena itu menyehatkan," ujarnya.

Ganjar mengaku khawatir jika pemerintahan tanpa oposisi. Sebab, koalisi akan menjadi gemuk dan tidak menyehatkan.

"Rasa-rasanya tanpa oposisi semua ikut, semuanya, saya khawatir kekuatannya menjadi terlalu solid dan dominan, itu berbahaya," katanya.

"Jadi orang akan bicara wah ini jadi gemuk sekali dan oligarki kan pasti rakyat nggak suka. Jadi kita ajak terlibat untuk menyehatkan kondisi bangsa agar cepat lebih maju," tambahnya.

Topik Menarik