Hasto Nilai Gimmick Gibran ke Mahfud dan Cak Imin saat Debat Berimplikasinya Negatif

Hasto Nilai Gimmick Gibran ke Mahfud dan Cak Imin saat Debat Berimplikasinya Negatif

Nasional | okezone | Senin, 22 Januari 2024 - 04:45
share

JAKARTA - Sekertaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa gimmick yang dimunculkan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam, terpengaruh dari sikap yang ditunjukkan Prabowo Subianto saat debat capres.

"Termasuk gimiknya (Gibran) kemudian melihat jawabannya di mana, kemudian menyerang Cak Imin, kemudian menyerang tim yang menyiapkan, materinya itu suatu hal yang tidak perlu disampaikan," kata Hasto usai debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC).

Hasto mengatakan, pihaknya sangat kaget melihat gimmick yang dikeluarkan oleh Gibran, hal tersebut merajuk implikasinya pada sentimen negatif. Sementara Mahfud menampilkan sesuatu terbaik saat debat.

"Maka kami sangat kaget meskipun implikasinya sentimen negatif ke mas Gibran itu paling tinggi, sementara Prof Mahfud menampilkan apa adanya gagasan tentang redistribusi aset," ujar Hasto.

"Tentang keberanian melawan mafia yang dilindungi aparat untuk sebesarnya kemakmuran rakyat itu menunjukkan ciri-ciri kepemimpinan rakyat yang tegas dari Prof Mahfud," imbuhnya.

Sebelumnya, Hasto mengungkapkan jika pasangan calon (paslon) 03 tidak disetting untuk saling serang dalam debat Pilpres 2024. Melihat paslon 01 dan 02 yang saling serang dalam beradu argumen dalam debat cawapres.

"Tidak, menyerang bukan kultur kita, tetapi kita menyampaikan gagasan-gagasan yang baik untuk dikritisi oleh pihak lain dan Rakyat melihat opsi-opsi kebijakan terbaik," kata Hasto usai mengikuti rangkaian debat cawapres di JCC.

"Misalnya dalam membangun desa, Prof Mahfud menegaskan, desa itu kan harus dilihat, tidak hanya dalam konteks aktivitas Ekonomi tapi budaya kebijakanannya," tambah dia.

Sebagai informasi, debat keempat Pilpres 2024 khusus cawapres pada hari ini membahas pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Topik Menarik