Cerita Penggali Sumur saat Evakuasi Jasad Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya

Cerita Penggali Sumur saat Evakuasi Jasad Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya

Nasional | BuddyKu | Rabu, 4 Oktober 2023 - 04:12
share

PERISTIWA G30S PKI jadi salah satu sejarah kelam Indonesia. Sebanyak 7 pewira TNI AD diculik, dibunuh lalu jasadnya dibuang di sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Jasad baru ditemukan pada 3 Oktober 1965 dan baru bisa dievakuasi pada 4 Oktober atau sehari setelahnya.

Salah satu penggali sumur, Asmawi menceritakan saat dirinya melihat jenazah tujuh Pahlawan Revolusi yang dibuang di Lubang Buaya oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Asmawi mengatakan beberapa di antaranya terlihat kotor dan terdapat bercak darah.

Saya lihat jenazah diangkat dari dalam sumur. Masih pake baju, cuma keliatan kena darah ada keliatan juga. Masih lengkap badannya, kata Asmawi sebagaimana dari YouTube Kurator Museum.

Asmawi melanjutkan, prosesi pengangkatan jenazah itu dimulai dari jam 09.00 pagi hingga sekitar pukul 12.00 WIB. Untuk turun ke dalam sumur sedalam 11-12 meter, para tentara harus memakai tangga.

(Jenazah) Diangkat dari sumur langsung masuk ke mobil. Disini masih tetap kotor dan langsung dibawa, ucap Asmawi.

Jenazah yang diangkat ada yang masih menggunakan piyama dan seragam loreng, tapi saya enggak tahu itu siapa, imbuhnya.

Selain itu, Asmawi mengaku melihat ada mantan Presiden RI Soeharto yang turut hadir saat mengangkat jenazah tujuh pahlawan revolusi dari Lubang Buaya. Soeharto ada, dia duduk di depan sumur pakai seragam lengkap, pungkasnya.

Diketahui pada 1 Oktober, Indonesia pernah diguncang peristiwa penculikan 6 orang perwira tinggi dan 1 orang perwira pertama Angkatan Darat. Peristiwa kelam itu dengan Gerakan 30 September (G30S/PKI).

Adapun mereka tujuh pahlawan revolusi yang menjadi korban yakni, Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani; Mayor Jenderal Raden Soeprapto; Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono; Mayor Jenderal Siswondo Parman; Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan; Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo; serta Lettu Pierre Andreas Tendean.

Mereka disiksa, ditembak, kemudian mayatnya dibuang ke sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Peristiwa pembunuhan para jenderal itu dikenang dengan Gerakan 30 September.

Namun beberapa hari kemudian mayat pahlawan revolusi ini pun ditemukan. Usai delapan warga sekitar yang membantu menggali sumur Lubang Buaya tempat para Jendral Korban PKI dibuang.

Topik Menarik