ASN Sudah Seminggu WFH, Kualitas Udara Jakarta Tetap Tidak Membaik!
HARI ini, Senin, 28 Agustus 2023, tepat seminggu kebijakan aparatur sipil negara (ASN) DKI Jakarta setengahnya bekerja dari rumah (WFH) dijalankan.
Namun apakah berpengaruh ke perbaikan kualitas udara?

Jawabannya, tidak. Berdasarkan pantauan MNC Portal di aplikasi IQAir, status udara Jakarta masih di warna merah dengan skor 159, yang artinya kualitas udara tidak sehat.
Data lain yang tersaji adalah soal keberadaan polutan PM2.5 yang mana diketahui 14.2 kali lipat dibandingkan standar aman Badan Kesehatan Dunia (WHO). Ini sangat mengkhawatirkan!
Prediksi IQAir bahkan menjelaskan, hingga penghujung Agustus skor polusi Jakarta di angka 158 dengan indikasi warna merah.
Perlu kebijakan yang lebih serius untuk mengatasi masalah ini. Penerapan setengah ASN kerja dari rumah sama sekali tidak memberi dampak signifikan pada perbaikan kualitas udara Ibu Kota.
Dilihat dari data 21 Agustus 2023, skor polusi Jakarta di minggu lalu menyentuh 162. Memang ada penurunan, tapi level keseriusannya pada kesehatan masih sama.
Lepas Kapal Bantuan Bencana Sumatera, Menko AHY Pastikan Logistik Tembus Wilayah Terisolir
Apakah Minum Air Lemon Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi? Cek Faktanya Secara nasional, per 28 Agustus 2023, Jakarta ada di posisi 6 dari 10 kota paling berpolusi di Indonesia. Posisi wahid ditempati Depok dengan skor 187, lalu kedua Tangerang Selatan (180), dan ketiga Tangerang (163).
Pemerintah diminta bergerak cepat untuk mengatasi masalah ini. Terlebih, warga Jakarta masih belum menganggap serius bahaya polusi.
Itu terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan Health Collaborative Center (HCC) yang dipimpin peneliti utama Dr dr Ray Wagiu Basrowi.
7 Minuman Rebusan Berkhasiat Menurunkan Kolesterol Tinggi "Warga Jakarta belum memaknai polusi udara sebagai sesuatu yang berbahaya, sehingga belum secara mandiri ingin melindungi diri," kata dr Ray dalam keterangan resminya.
Dengan begitu, risiko masyarakat Jakarta terkait penyakit pernapasan berpotensi meningkat jika proteksi tidak dilakukan secara serius. Ya, paparan polutan udara terbukti memberi efek negatif baik jangka pendek maupun panjang.
Karena itu, peneliti HCC menyarankan agar masyarakat yang berkegiatan atau tinggal di Jakarta memakai masker dan upaya proteksi lainnya.
"Untuk pemerintah, perlu melanjutkan strategi menurunkan kadar polusi udara Jakarta, baik dari emisi kendaraan bermotor maupun aktivitas industri," saran peneliti.










