Bunker Narkoba di Kampus Dikendalikan dari Lapas, Kombes Dodi Rahmawan Singgung Aktor Utamanya

Bunker Narkoba di Kampus Dikendalikan dari Lapas, Kombes Dodi Rahmawan Singgung Aktor Utamanya

Nasional | BuddyKu | Jum'at, 9 Juni 2023 - 10:35
share

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR Perguruan tinggi mesti mewaspadai peredaran narkoba di lingkungan kampus. Bandar narkoba menjadikan mahasiswa sasaran pasar potensial.

Hal itu terungkap setelah Polda Sulsel menemukan bunker nakotika dan obat-obatan terlarang di salah satu kampus di Kota Makassar. Informasi yang dihimpun FAJAR, lokasi kampus berada di kecamatan yang berbatasan antara Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

Lokasi kampus tersebut cukup strategis untuk menjalankan pasar gelap narkotika, utamanya jenis ganja. Meski begitu, dugaan ini masih terus dikembangkan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sulsel. Sementara masih dilakukan penyelidikan untuk mengungkap jaringannya.

Kita belum ekspos yah, kita masih menunggu momen. Kita sementara kejar jaringannya, ujar Direktur Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan di Mapolda Sulsel, Kamis, 8 Juni 2023.

Dodi menyebut, keberadaan bunker yang dimaksud diduga memiliki jaringan yang dikendalikan dari salah satu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Makassar. Hanya saja, dirinya belum mau menyebutkan lokasi pastinya.

Jaringannya di Lapas, namun kita tidak sebut lapasnya di mana supaya tidak muncul dulu di media, tandasnya.

Lebih lanjut Dodi, apa yang ditemukan pihaknya sejauh ini merupakan kondisi yang sangat miris. Kampus menurut dia, seyogyanya untuk pendidikan, meraih prestasi dan sebagainya, namun yang didapati justru sebaliknya.

Kampus dijadikan marketing peredaran (narkoba). Ini massif dan miris karena ada bunker, ada buku rekapnya, dan bukti-bukti penyalurannya, bebernya.

Dodi pun memastikan, pihaknya akan mengejar dan mengungkap jaringan yang mengendalikan peredaran narkoba di kampus.

Saya berharap pihak kampus sama-sama merapatkan barisan, mengidentifikasi mahasiswa-mahasiswa atau komponen civitas akademika yang terindikasi, tegasnya.

Dengan begitu, kata dia, polisi bisa lebih maksimal menekan jaringan pengedar nartika di kampus-kampus. Sebab, dirinya menyakini ada aktor utama yang bermain di situ.

Saya yakin, pasti ada aktor di balik itu. Saya berharap khususnya dari civitas akademika menjadikan wadah lembaga pendidikan menjadi tempat untuk menginterploitasikan untuk orang-orang yang ingin menjadi penerus bangsa, tuturnya.

Kalau ini sempat tidak terkendali, hancur generasi kita. Kita juga pernah temukan di sekolah, baik itu SMP, SMA, kita berkolaborasi dengan komponen pendidikan untuk mengangkat sekolah tangguh bersinar, sambung dia.

Ditanya kembali kepastian kampus mana yang dimaksud diduga ada bunker narkoba, Dodi masih enggan membeberkannya. Namun, ia menjelaskan jika bunker tersebut selama ini diduga telah dioperasikan pelaku pasar gelap peredaran narkoba di beberapa kampus yang ada di Makassar.

Pelakunya sendiri juga ia tidak disebutkan. Namun, informasi yang diperoleh FAJAR dikendalikan oleh salah seorang alumni yang menjadikan mahasiswa sebagai target konsumennya.

Bunkernya, brangkas penyimpanan barang bukti dan transaksi. Sejauh ini menurut pengakuan terakhir, sudah masuk 3 kg karena sudah beredar cukup lama, pungkasnya.

Terpisah Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana, mengaku perihal bunker yang diungkapan Ditresnarkoba Polda Sulsel adalah informasi yang masih dikembangkan. Baru akan dilakukan penyelidikan lebih jauh sebelum mengungkap kasusnya secara lebih jelas.

Nanti kita akan cek (bunker narkoba), lalu dari hasil lidik kita akan perkuat lagi, tukasnya.(maj/dir/fajar)

Topik Menarik