Sisi Gelap Permainan Ketangkasan di Kamboja, dari Penghasilan Jumbo hingga Banyak Korban Penipuan

Sisi Gelap Permainan Ketangkasan di Kamboja, dari Penghasilan Jumbo hingga Banyak Korban Penipuan

Nasional | BuddyKu | Selasa, 7 Maret 2023 - 14:11
share

MEDAN, celebrities.id - Arena permainan ketangkasan Game Slot kian marak di sejumlah negara Asia, khususnya Asia Tenggara.

Namun bisnis ini masih ilegal di Indonesia karena dianggap berbau perjudian. Jika pun ada pengusaha yang menjalankannya, selalu kucing-kucingan dengan petugas.

Salah satu negara yang melegalkan bisnis tersebut adalah Kamboja. Di negeri berjuluk \'Tanah Kedamaian dan Kemakmuran\' itu, bisnis Game Slot seakan membawa berkah bagi warga di sana. Keuntungan juga dirasakan bagi warga negara lain yang menjadi pekerja di sana.

RG (29), salah seorang pekerja Game Slot, mengatakan ada ribuan pekerja asal Indonesia (WNI) yang mendominasi menjadi pekerja di arena permainan itu. Belum lagi, pekerja asal negara lain yang banyak berdatangan memanfaatkan peluang pekerjaan.

"Untuk WNI saya kira hampir sepuluh ribuan, lain lagi dari negara lainnya. Kami merasa sangat terbantu karena kita ketahui pekerjaan sangat susah apalagi di negara kita," tutur RG (29) saat dihubungi dari Medan, Selasa (7/3/2023).

Pria yang mengaku sudah bekerja selama 3 tahun sebagai Admin ini juga mengatakan banyak jenis permainan game slot di sana. Ada Paris88, Mediumbet, Casinoroyal34, Room79, Stoking44 dan lainnya.

"Dominan yang pekerja di tempat itu WNI," katanya.

Di salah satu kota di Kamboja, sambung RG, game slot Paris88 yang paling besar. Para pekerja di sana merasa nyaman karena memperoleh gaji yang lumayan besar serta keamanan yang terjamin.

"Gaji yang lebih besar dari penghasilan di kampung kami sendiri. Banyak bonus dan fasilitas yang kami peroleh selama kami bekerja dengan baik di perusahaan tempat kami bekerja," ujarnya.

Menurutnya, investor dari negara Asia seperti China, Thailand, Malaysia maupun Indonesia yang beramai-ramai mempergunakan peluang usaha di negara Kamboja dengan regulasi peraturan Pemerintah Kamboja yang saling menguntungkan. Seperti usaha Rumah Makan, Bengkel, Salon, serta Money Changer dan Game Slot Online.

"Mayoritas lokasi yang disediakan Pemerintahan Negara Kamboja adalah tempat permainan seperti game slot online," sebutnya.

RG menyatakan perusahaan konvensional, waralaba bahkan Game Slot online di negara Kamboja telah merekrut tenaga kerja dari berbagai negara.

Diantaranya Thailand, China, Indonesia bahkan negara Kamboja sendiri. RG pun mengaku dapat menerima penghasilan yang layak dan perlakuan yang baik dari perusahaan dan negara Kamboja.

"Kami menerima gaji disini mas lumayan besar, bisa melebihi gaji kami di Jakarta, bisa membantu ekonomi keluarga dan menabung untuk masa depan. Seperti saya yang sedang bekerja di Paris88," tutur RG.

Sementara itu EH (42), mantan pengusaha Game Slot Online, mengatakan bahwa WNI dan pekerja dari berbagai negara di Kamboja cukup mendominasi bekerja di perusahan game slot online.

"Sebagian lagi mereka bekerja di Restoran, Money Changer, Bengkel Mobil, Salon dan yang paling besar bekerja di Perusahaan Game Slot Online. Mayoritas usaha itu dikelola pengusaha Tiongkok dan Indonesia (memegang sebagian saham)," kata EH.

EH juga menapik rumor adanya penyiksaan pekerja, seperti yang diberitakan di Indonesia. Yang ada hanyalah penipuan terhadap pekerja migran yang saat ini juga sedang diperangi Pemerintah Kamboja.

"Penipuan pekerja, memang ada terjadi, tetapi mereka yang bekerja di Online Barang Lelangan. Perusahaan seperti ini juga sudah mulai diberantas, karena Pemerintah Kamboja merasa tidak nyaman dengan adanya perusahaan penipuan online yang kerap menimbulkan banyak permasalahan dengan negara lain di luar Kamboja," ujar EH.

Perekonomian menjadi alasan kuat bagi para pekerja dari berbagai negara untuk bekerja di Negara Kamboja. Penerimaan tenaga kerja dari luar negara Kamboja merupakan terbesar sekarang ini yang mengimbangi negara Malaysia.

Gaji besar, fasilitas dan bonus adalah sebagai penarik para pekerja untuk mengadu nasib di Kamboja.

Topik Menarik