Waspada! BMKG Deteksi 3 Bibit Siklon Tropis, Bisa Sebabkan Cuaca Ekstrem

Waspada! BMKG Deteksi 3 Bibit Siklon Tropis, Bisa Sebabkan Cuaca Ekstrem

Nasional | BuddyKu | Minggu, 5 Februari 2023 - 17:44
share

JAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah selama sepekan ke depan, yakni 6-12 Februari 2023.

Pemerintah daerah dan masyarakat dimbau siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang. Cuaca esktrem dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Tiga bibit siklon tersebut adalah Bibit Siklon Tropis 94S yang terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb. Bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang.

Kedua, Bibit Siklon Tropis 95S yang terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb. Bergerak ke arah barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.

Ketiga, Bibit Siklon Tropis 97S yang terpantau berada di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb. Bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.

"Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (5/2/2023).

Dwikorita menyebut, kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intensif dalam beberapa waktu ke depan, di antaranya kondisi aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah Indonesia.

Selain itu, Monsoon Asia yang masih aktif serta bibit siklon tropis, pusat tekanan rendah, dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Fenomena lain yang juga perlu diwaspadai, tambah Dwikorita, adalah Fenomena Bulan Purnama pada 5 Februari yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir pesisir (rob).

"Kondisi ini secara umum dapat menganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," tuturnya.

Sementara itu, Deputi Meteorologi Guswanto menerangkan, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah dengan potensi SIAGA potensi dampak hujan lebat periode 6-7 Februari 2023 perlu diwaspadai di sebagian wilayah:- Banten- Nusa Tenggara Barat- Nusa Tenggara Timur- Sulawesi Utara- Maluku Utara- Maluku

Khusus Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), kata Guswanto, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah dengan potensi Waspada & Siaga potensi dampak hujan lebat periode 6-7 Februari 2023 perlu diwaspadai di sebagian wilayah:

Siaga:- Sumba Barat- Sumba Timur- Manggarai- Manggarai Barat- Sumba Barat Daya

Waspada:- Sumba Tengah, Ende, Nagekeo, Manggarai Timur, Kota Kupang, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Belu, Kupang, Timor Tengah Utara, , Alor, Rote Ndao, Malaka, Flores Timur, Sumba Timur.

Sedangkan, kondisi cuaca periode sepekan periode 6-12 Februari 2023 perlu diwaspadai:

Potensi hujan sedang-lebat di wilayah: - Aceh- Sumatera Utara- Banten- Jawa Barat- Jawa Tengah- Jawa Timur- Bali- Nusa Tenggara Barat- Nusa Tenggara Timur- Kalimantan Tengah- Kalimantan Timur- Sulawesi Utara- Sulawesi Tengah- Sulawesi Selatan- Sulawesi Tenggara- Maluku Utara- Maluku- Papua Barat- Papua

"Kemunculan tiga bibit siklon ini juga berpotensi mengakibatkan gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 6 - 12 Februari 2023 dengan tinggi gelombang bervariasi mulai dari 1,25-6 meter," ujarnya.

Maka dari itu, lanjut Guswanto, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk siap-siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem akibat kemunculan tiga bibit siklon tropis ini dengan memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Selain itu, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

"Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang. Khusus yang berada di wilayah lereng pegunungan dan bukit waspadai tanah longsor, dan yang berada di daerah aliran sungai waspada banjir bandang," katanya.

(abd)

Topik Menarik