2 Pelari Meninggal saat Ikuti Siksorogo Lawu Ultra 2025 di Karanganyar

2 Pelari Meninggal saat Ikuti Siksorogo Lawu Ultra 2025 di Karanganyar

Nasional | inews | Senin, 8 Desember 2025 - 08:17
share

KARANGANYAR, iNews.id - Event Siksorogo Lawu Ultra 2025 menelan korban jiwa setelah dua pelari meninggal di jalur Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kedua pelari tersebut gagal mencapai finis pada lomba lari jelajah alam (trail run) tahunan) bertaraf internasional di lereng Gunung Lawu.

Informasi dirangkum, identitas kedua pelari yang meninggal bernama Sigit Joko Purnomo (45), Kabiro Hukum Kementerian Pariwisata dan Pujo Buntoro (55), pegawai Kementerian Agama Solo. Keduanya yang ambil bagian dalam kategori lari 15 km ditemukan meninggal di dua titik berbeda.

Korban pertama, Sigit, ditemukan tak bernyawa setelah menempuh 12 km di wilayah Perhutani Bukit Mitis, Blumbang, Tawangmangu. Korban kedua, Pujo ditemukan meninggal 8 km dari garis start di Bukit Cemoro Wayang.

Evakuasi kedua korban berlangsung dramatis pada pukul 11.39 WIB. Medan terjal dan cuaca ekstrem membuat Tim Safety Official Siksorogo Lawu Ultra 2025 dan PMI kewalahan. Hujan deras serta angin kencang memperparah proses penyelamatan.

Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban dibawa ke RSUD Karanganyar. Sigit diduga meninggal akibat serangan jantung, sedangkan Pujo karena sesak napas.

Kasi Humas Polres Karanganyar Iptu Mulyadi, menjelaskan kronologi kejadian memilukan tersebut.

“Kejadian pertama, pada Minggu 7 Desember 2025 sekira pukul 10.44 WIB, saksi mendapat informasi dari peserta bahwa ada yang pingsan di Bukit Mitis, saat itu hujan lebat. Selanjutnya saksi menghubungi petugas PMI dan Petugas Marsal terdekat dari lokasi,” katanya dikutip dari iNews Muria, Senin (8/12/2025).

Dia menambahkan proses pertolongan berjalan cepat.  Tidak selang lama petugas PMI dan Marsal datang memberi pertolongan, namun korban sudah meninggal dunia. Kemudian saksi bersama relawan meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Sekira jam 14.30 WIB korban dapat dievakuasi ke RSUD Karanganyar.

Kejadian kedua juga dilaporkan di hari yang sama. Saksi mendapat informasi dari peserta bahwa ada yang pingsan di Bukit Cemoro Wayang yang pada saat itu hujan lebat. Lalu saksi menghubungi petugas PMI dan Petugas Marsal terdekat.

“Tidak selang lama petugas PMI dan Marsal datang memberi pertolongan namun korban sudah meninggal. Lalu saksi menghubungi relawan petugas Siksorogo dan meluncur ke lokasi untuk mengevakuasi dan membawa ke RSUD Karanganyar sebelum dibawa ke rumah duka di Tasikmadu,” ujar Iptu Mulyadi.

Terpisah, Pembina Event Lari Siksorogo Lawu Ultra 2025, Tony Hatmoko, membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan bahwa insiden ini baru pertama kali terjadi.

“Ajang Siksorogo Lawu Utara 2025 diikuti sekitar 5.700 pelari dari dalam dan luar negeri. Ada tujuh kategori yang diperlombakan yakni 7 km, 15 km, 30 km, 50 km, 80 km, dan 120 km,” katanya.

Peristiwa dua peserta meninggal dalam Siksorogo Lawu Utara 2025 ini menjadi perhatian besar publik dan memunculkan evaluasi penyelenggaraan event lari ekstrem di cuaca buruk tersebut.

Topik Menarik