Kutuk Pembakaran Alquran di Kopenhagen, Rusia Sebut Rasmus Paludan Provokasi Konflik Agama

Kutuk Pembakaran Alquran di Kopenhagen, Rusia Sebut Rasmus Paludan Provokasi Konflik Agama

Nasional | BuddyKu | Senin, 30 Januari 2023 - 08:09
share

KOPENHAGEN - Kedutaan Besar Rusia di Kopenhagen mengutuk apa yang disebutnya sebagai tindakan permisif oleh otoritas Denmark, setelah seorang aktivis anti-Islam membakar salinan Alquran di depan sebuah masjid, kedutaan Turki, dan konsulat Rusia di ibu kota Denmark. Misi Rusia itu mengatakan tindakan semacam itu tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara, tetapi hanya berfungsi sebagai provokasi.

"Kemungkinan tindakan seperti itu harus dikesampingkan sepenuhnya dan penyelenggaranya harus dibawa ke pengadilan," kata kedutaan Rusia dalam sebuah pernyataan di Telegram, sebagaimana dilansir RT .

Ejekan publik terhadap perasaan beragama bukanlah manifestasi dari kebebasan berbicara dan demokrasi, tetapi provokasi terang-terangan dan bodoh yang bertujuan untuk membangkitkan ketegangan agama dan konflik antar-peradaban.

Komentar tersebut dipicu oleh tindakan Rasmus Paludan, seorang pengacara Denmark-Swedia, pimpinan Partai Stram Kurs (Garis Keras) di Denmark. Dia membakar total tiga salinan kitab suci Islam pada Jumat, (27/1/2023).

Paludan mengatakan dia melakukannya karena jijik pada ideologi dan agama Islam. Aktivis itu juga mengatakan kepada surat kabar Aftonbladet Swedia bahwa dia akan terus membakar Alquran di depan misi diplomatik Turki di ibu kota Denmark sampai Ankara menyetujui aksesi Swedia ke NATO.

Kedutaan Turki di Kopenhagen pada Jumat mengutuk tindakan Paludan sebagai "kejahatan rasial". Pihak berwenang di Ankara juga memanggil duta besar Denmark.

Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengatakan bahwa bangsanya memiliki hubungan yang baik dengan Trkiye, nama baru Turki, dan kasus ini tidak mengubah itu. Otoritas negara Nordik masih mendesak warga Denmark di Turki untuk berhati-hati dan menghindari demonstrasi atau pertemuan massal.

Pekan lalu, Paludan membakar Alquran di Stockholm. Swedia mengutuk tindakan tersebut tetapi tetap mengizinkannya, dengan alasan kebebasan berbicara. Rusia juga mengutuk tindakan tersebut.

Keputusan itu membuat marah Ankara, yang mengecam kurangnya "rasa hormat" Stockholm dan, merespon dengan menangguhkan pertemuan mekanisme trilateral dengan Swedia dan Finlandia tanpa batas waktu, meninggalkan rencana mereka untuk bergabung dengan NATO dalam ketidakpastian.

Kedua negara Nordik membutuhkan dukungan bulat dari semua negara anggota blok militer saat ini untuk bergabung. Sementara sebagian besar telah mendukung tawaran tersebut, Turki dan Hungaria belum melakukannya.

Ankara sebelumnya membuat persetujuannya bergantung pada Stockholm dan Helsinki mengangkat embargo senjata yang dikenakan pada Trkiye. Swedia dan Finlandia juga harus berhenti menampung orang-orang yang dianggap teroris oleh otoritas Turki, tuntut Ankara.

Topik Menarik