Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Melambat, Angka Pengangguran Naik

Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Melambat, Angka Pengangguran Naik

Nasional | jawapos | Selasa, 13 September 2022 - 00:35
share

JawaPos.com Ekonomi Tiongkok dinilai sedang bermasalah. Pertumbuhan ekonomi melambat karena salah satunya diakibatkan kebijakan Nol Covid-19. Akibatnya, pengangguran usia muda melonjak.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini melambat menjadi sekitar 3 persen, meleset dari target pemerintah sebesar 5,5 persen dengan selisih yang sangat lebar. Pengangguran di kalangan muda telah menggelembung hingga 20 persen. Harga bahan bakar naik berkat perang Rusia-Ukraina. Industri perumahan dinilai tertatih-tatih.

PBB memproyeksikan bahwa populasi Tingkok akan menyusut sekitar 40 persen pada akhir abad ini.Penurunan populasi berasal dari tingkat kelahiran yang rendah, populasi menua dan tenaga kerjanya menyusut. Pada 2050, lebih dari seperempat populasi akan berusia lebih dari 65 tahun, sesuai laporan Lowy Institute Australia.

Lowy memperkirakan tingkat pertumbuhan Tiongkok akan melambat menjadi rata-rata kurang dari 3 persen selama tiga dekade ke depan. Dua pakar kebijakan luar negeri, Hal Brands dari Johns Hopkins dan Michael Beckley dari Tufts, telah memaparkan tesis analisis mereka.

Para pemimpin Tiongkok tahu kekuatan mereka akan berkurang, dan itu akan membuat mereka lebih mungkin mengambil risiko dalam jangka pendek, tulis mereka dalam sebuah buku berjudul Zona Bahaya: Konflik yang Akan Datang pada Tiongkok.

Harapan untuk Tiongkok

Meski begitu, sejumlah ahli meyakini meski ekonomi Tiongkok melambat, tetapi tetap akan tumbuh sebagai terbesar kedua di dunia. Masih menjadi kekuatan utama dalam politik internasional, kata Aaron L. Friedberg dari Princeton, penulis Getting China Wrong.

Selain itu, Presiden Xi Jinping dan para pejabat Tiongkok lainnya memiliki strategi untuk memecahkan tantangan ekonomi mereka. Mereka melihat kemajuan teknologi sebagai kunci untuk menyelesaikan semua masalah mereka, katanya.

Begitulah cara mereka berencana untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, Aaron.

Topik Menarik