Kritik Mahfud, Pengamat Poltik Sebut Bambang Pacul Reaktif Berlebihan

Kritik Mahfud, Pengamat Poltik Sebut Bambang Pacul Reaktif Berlebihan

Nasional | jawapos | Kamis, 11 Agustus 2022 - 17:57
share

JawaPos.com Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto sebelumnya menyindir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang mempertanyakan kapasitasnya sebagai menteri. Pernyataan Bambang Wuryanto terhadap Mahfud dinilai terlalu reaktif dan berlebihan.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) Rahmayanti Kusumaningtyas menilai, pernyataan Bambang Wuryanto terhadap Menko Polhukam Mahfud MD yang menganggap DPR diam dalam kasus kematian Brigadir J adalah pernyataan yang terlalu reaktif dan berlebihan. Semestinya Bambang Pacul tidak perlu reaktif berlebihan, ya, kata Rahmayanti kepada wartawan, Kamis (11/8).

Menurut Rahma, sapaan akrabnya, pria yang karib disapa Bambang Pacul sebagai seorang wakil rakyat seharusnya menjadikan pernyataan Menko Polhukam sebagai kritik konstruktif agar DPR lebih proaktif terhadap kasus Brigadir J yang telah menyita perhatian besar masyarakat luas. Bukan justru malah menyerang balik pernyataan Menko Polhukam.

Sebagai wakil rakyat kan mestinya punya kepekaan atau perasaan yang sama dengan perasaan masyarakat luas terkait kasus Brigadir J ini, bukan malah diam dengan dalih sadar posisi lalu menyerang pak Mahfud, ucap Rahma.

Menurut Rahma, pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD merupakan wujud keprihatinan pemerintah terhadap insiden tewasnya Brigadir J. Menurutnya, dalam hal ini pemerintah sudah menunjukkan kepekaan atau perasaan yang sama dengan perasaan masyarakat terkait kasus ini.

Saya kira yang disampaikan Pak Mahfud itu berangkat dari wujud keprihatinan pemerintah terhadap kasus ini sekaligus pemerintah ingin menunjukkan kepekaan dan perasaan yang sama dengan perasaan masyarakat luas terkait kasus ini, ujar Rahma.

Sebagaimana diketahui, Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung faktor-faktor dalam kasus Brigadir J. Mahfud menyinggung DPR, yang disebutnya diam. Misalkan saya katakan, psikopolitisnya, semua masyarakat heran, kenapa sih ini DPR kok diam? Ini kan kasus besar. Biasanya kan ada apa, paling ramai manggil-manggil. Ini nggak ada, tuh, cetus Mahfud dalam sebuah acara televisi swasta beberapa waktu lalu. (*)

Topik Menarik