Pendapatan Astra Otoparts Naik 20 Persen Tembus Rp 8,58 Triliun

Pendapatan Astra Otoparts Naik 20 Persen Tembus Rp 8,58 Triliun

Nasional | jawapos | Minggu, 7 Agustus 2022 - 22:39
share

JawaPos.com Pada semester I 2022, PT Astra Otoparts Tbk. membukukan pendapatan sebesar Rp 8,58 triliun dengan porsi dari bisnis perdagangan 48 persen dan manufaktur 52 persen. Sebagai perbandingan, pada semester I 2021, pendapatan Astra Otoparts sebesar Rp 7,15 triliun dengan porsi dari bisnis perdagangan 51 persen dan manufaktur 49 persen.

Ada kenaikan dari market otomotif khususnya empat roda dan komersial, jadi komposisi manufaktur lebih tinggi daripada perdagangan pada semester I 2022, jelas Direktur PT Astra Otoparts Tbk. Wanny Wijaya dalam paparan akhir pekan.

Pendapatan Astra Otoparts secara konsolidasi naik 20 persen menjadi Rp 8,58 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 7,15 triliun. Laba bersih kami naik cukup baik menjadi Rp 432 miliar, naik 62 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 267 miliar, terang Wanny.

Sejalan dengan kinerja, aset Astra Otoparts juga tumbuh 9 persen dari Rp 16,08 triliun menjadi Rp 17,56 triliun. Perseroan juga mampu mengelola DER di level 4,4 persen, turun dari periode sama tahun lalu yang di angka 4,8 persen.

Dari bisnis manufaktur, pendapatan segmen roda dua sebesar 38 persen dari total pendapatan semester I 2022. Kontribusi segmen roda dua turun dari semester I 2021 yang mencapai 43 persen dari total pendapatan periode tersebut.

Hal ini disebabkan penjualan dua roda berkurang dibandingkan tahun lalu, imbuh Wanny.

Dari bisnis perdagangan, pasar domestik berkontribusi 73 persen dari pendapatan bisnis perdagangan semester I 2022 yang sebesar Rp 4,1 triliun. Dibandingkan 71 persen pada semester I 2021 yang sebesar Rp 3,65 triliun.

Ada efek dari supply chain dan logistic problem , ini memberikan impact kepada kami, khususnya ke negara-negara jarak jauh, seperti Afrika, lanjut Wanny.

Kinerja perseroan pada semester I 2022, diakui Wanny, sangat terpengaruh kondisi global. Kenaikan harga komoditas memengaruhi harga bahan mentah ( raw materials ) yang digunakan untuk produksi Astra Otoparts. Kenaikan harga berdampak pada peningkatan biaya secara keseluruhan.

Kelangkaan chip semikonduktor turut memberikan pengaruh cukup besar terhadap otomotif, terutama kendaraan roda dua. Selain itu, ketegangan geopolitik dan kondisi pandemi yang masih terus berlanjut memengaruhi supply-chain, dan berimbas pada kelancaran logistik.

Dengan adanya beberapa hal tersebut, kami me- manage dengan baik, hasilnya memberikan kontribusi positif pada semester I. Kami tumbuh signifikan top line dan bottom line , kata Wanny.

Astra Otopower

Pada tanggal 25 Juli 2022, Astra Otoparts memperkenalkan Astra Otopower sebagai portofolio terbaru. Ini adalah fasilitas pengisian kendaraan bermotor listrik berbasis beterai (KBLBB) yang dapat digunakan oleh semua jenis kendaraan listrik roda empat.

Wanny menyampaikan, perseroan berencana mengembangkan Astra Otopower dengan memperhatikan pertumbuhan kendaraan listrik ( electric vehicles ) di Indonesia. Untuk tahap awal, kemungkinan akan diperbanyak di area Jabodetabek.

Kami akan lihat area mana yang bisa di- cover , tapi di luar itu kami lihat komponen apa lagi yang bisa support kendaraan listrik. Kami component maker support OEM. Nanti OEM keluarkan model seperti apa, kami siap support, pungkasnya.

Topik Menarik